Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
14 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
12 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
10 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
13 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  Umum

Pegiat LSM Prihatin pada Kondisi Lingkungan di Pidie

Pegiat LSM Prihatin pada Kondisi Lingkungan di Pidie
Ilustrasi [greenpecae]
Kamis, 28 September 2017 22:00 WIB
Penulis: Amiruddin

SIGLI - Bupati Pidie, Roni Ahmad, menjadi salah satu pembicara dalam The Governor Climate and Forest Task Force Annual Meeting (GCF-TF), yang diselenggarakan di Balikpapan, Rabu (27/9/2017) kemarin. Kegiatan ini membicarakan kondisi isu iklim global di dunia.

Namun, pegiat lembaga swadaya masyarakat mengaku prihatin terhadap kondisi hutan di Pidie yang semakin kritis. Hal ini diutarakan Pengurus LSM Blang Raweu, Bukhari, kepada wartawan, Kamis (28/9/2017).

“Bupati membahas kondisi iklim dunia, namun kondisi hutan dan lingkungan di Pidie sendiri sudah sangat rawan. Kerusakan hutan dan lingkungan tanpa adanya pencegahan tegas dari pihak Pemkab Pidie,” katanya.

Ia mencontohkan, kondisi hutan lindung di Pidie yang telah dijarah oleh pelaku ilegal loging dan warga yang membuka lahan. Selain itu, hampir seluruh sungai di Pidie, telah dikeruk untuk kepentingan tambang perusahaan.

“Kegiatan penambangan emas ilegal di Pidie juga bukan semakin menurun, namun justru meningkat. Ini menunjukkan apa yang disampaikan Roni Ahmad pada acara itu hanya lip service belaka," jelas Bukhari.

Baru-baru ini, tambahnya, Pemkab Pidie sedang gencar-gencarnya mengembangkan lokasi wisata Lingkoek Kuwieng di Kecamatan Padang Tijie dengan cara membangun jalan menuju lokasi wisata tersebut. Padahal, katanya, lokasi tersebut merupakan lahan kritis (produksi) dan termasuk kawasan hutan yang harus dilindungi.  

"Ini aneh, di tingkat nasional Bupati bicara perlindungan hutan dan lingkungan, di sini  pemkab membuka akses dalam hutan yang dilindungi dengan alasan wisata. Galian C merajalela, ilegal loging masih terus dijalankan. Belum lagi kelanjutan tambang emas milik rakyat di Geumpang," Jelas Bukhari. 

Editor:TAM
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/