Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
3
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
21 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
6 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Mahasiswa Unpab Medan Didorong Geluti Bisnis Online

Mahasiswa Unpab Medan Didorong Geluti Bisnis Online
Ilustrasi
Jum'at, 29 September 2017 20:31 WIB
Penulis: Anita
MEDAN - Ratusan mahasiswa program studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Panca Budi Medan (Unpab) mendapat motivasi dari pelaku bisnis online.


Motivasi tersebut disampaikan Chief Executive Officer Ukhti Munira, Erita Zurahmi, dalam seminar seminar motivasi kewirausahaan di kampus Jalan Gatot Subroto Km 4,5 Medan, Jumat (29/9/2017).

Seminar bertajuk 'Berbisnis Itu Indah' ini dibuka secara resmi Rektor III Unpab Samrin SE MM. Turut hadir, Dekan FEB Unpab Rahmat Hidayat SE MM, Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan Saimara Sebayang SE MM, Direktur UKM Center Unpab Rahima Purba, para dosen dan mahasiswa dari berbagai fakultas di lingkungan Unpab.

Menurut Erita, menjadi pebisnis online tak membutuhkan modal besar. Hanya diperlukan ketekunan dan kreativitas.

"Untuk memulai satu bisnis baru itu mudah. Caranya, dimana ada ‘penderitaan’ orang di situ ada peluang bisnis," ungkapnya.

Diutarakan dia, mahasiswa harus kreatif menangkap peluang bahwa di balik 'penderitaan' orang tersimpan peluang bisnis. Contohnya, orang banyak takut sakit, sehingga sebelum sakit orang gemar meminum obat herbal dan suplemen. Itulah sebabnya, bisnis herbal dan suplemen laris manis.

"Orang takut tua dan jelek terutama kaum wanita. Di sini pebisnis menawarkan skine care atau rumah perawatan dan salon kecantikan. Lalu orang takut mati, maka asuransi kesehatan pun dikejar. Orang rela membayar besar, supaya ketika sakit nantinya dibayari asuransi,” kata Mentor Komunitas Tangan di Atas (TDA) ini.

Dia menuturkan, pandangan masyarakat terhadap dunia digital telah berubah. Dulu, masyarakat ramai-ramai belanja ke pusat-pusat perbelanjaan. Tapi sekarang, banyak mal tutup. Bahkan, salah pasar di Jakarta (Pasar Tanah Abang) kini mulai sepi. Ramayana dan Matahari pun banyak menutup gerainya.

"Orang sekarang belanja berbagai kebutuhan pakai jempol. Transaksi bank sudah di jempol, tak lagi perlu ke ATM. Pesan makanan yang dulu antri kini pakai jempol. Kemana-mana kini cukup pakai jempo, gonta-ganti mobil tiap hari lewat angkutan berbasis aplikasi online. Inilah perubahan prilaku masyarakat saat ini. Makanya belanja dunia online ini maju pesat," papar alumni Fakultas Ekonomi USU yang kini jadi pebisnis online sukses di Jakarta lewat perusahaan Ukhti Munira ini.

Diingatkannya, kalau mahasiswa dan masyarakat tak sadar dengan perubahan perilaku itu maka otomatis akan terlindas oleh zaman. Padahal, terjun menjadi pebisnis online mudah dan tak perlu sewa toko puluhan hingga ratusan juta rupiah per bulan. Pebisnis hanya perlu modal foto, paket internet dan sosial media (somed), lalu pajang di konten dan laku.

"Ini sudah banyak dilakukan ibu rumah tangga yang sukses berbisnis online," sebut Erita.

Ia mengemukakan, pasar bisnis online sangat luas. Pembelinya mulai dari Medan hingga Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia bahkan mancanegara. Kemudahan lainnya, bisnis online tidak dibatasi waktu. Bisa 24 jam karena tak perlu menjaga toko.

"Fakta yang ada saat ini, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia. Beberapa tahun terakhir makin banyak pelaku usaha, baik perusahaan besar maupun ritel beralih atau mengembangkan usaha ke arah digital," jabarnya.

Berdasarkan data Sensus Ekonomi 2016 dari Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Erita, industri e-commerce Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir tumbuh sekitar 17 persen dengan total jumlah usaha e-commerce mencapai 26,2 juta unit. Bahka, riset global dari Bloomberg juga menyatakan, pada 2020 lebih dari separuh penduduk Indonesia akan terlibat dalam aktivitas e-commerce.

"Alasan orang memilih belanja online, harga lebih murah, tak perlu ongkos keluar rumah, hemat waktu dan tenaga tanpa macet. Lalu, banyak pilihan dibanding di toko fisik (offline). Selain itu, perilaku konsumtif dari puluhan juta orang kelas menengah di Indonesia meningkat pesat," imbuhnya.

Sementara itu, Rektor III Unpab Samrin SE MM dalam sambutannya mengatakan, seminar dengan mendatangkan motivator dan praktisi bisnis online ini merupakan pencerahan bagi mahasiswa, dosen dan UKM Centre Unpab. Selain itu, seminar kewirausahaan ini sesuai dengan visi dan misi Unpab, yakni menciptakan generasi unggul, berakhlak karimah dan mampu bersaing di era globalisasi.

"Unpab mencetak lulusan yang bukan hanya pencari kerja. Tetapi, mampu menciptakan lapangan kerja," tegas Samrin.

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/