Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
2
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan Cerdik 
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan Cerdik 
3
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
2 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
6
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meski Pendatang Baru, dari Hasil Survey IDM, La Nyalla Paling Berpeluang Menang di Pilgub Jatim

Meski Pendatang Baru, dari Hasil Survey IDM, La Nyalla Paling Berpeluang Menang di Pilgub Jatim
Istimewa.
Kamis, 05 Oktober 2017 20:06 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pemilihan Gubernur Jawa Timur akan segera digelar pada tahun 2018 mendatang. Meski waktu pemilihan masih setengah tahun lagi, euforia politik ini sangat menarik bagi Indonesia Development Monitoring (IDM).

Bahkan pihak IDM pun langsung 'mengukur' partisipasi Publik Jawa Timur jelang pesta demokrasi tersebut.

Survei kali ini mengusung tema "Memotret Pilihan Masyarakat Jawa Timur Jelang 9 Bulan Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur". Pihak IDM juga melibatkan responden sebanyak 1.425 Warga Jawa Timur yang sudah memiliki hak pilih dan akan memiliki hak pilih pada saat Pilgub digelar nanti.

Dalam keterangannya, Direktur Eksekutif IDM Fahmi Hafel menjelaskan, survei ini dilakukan mulai 10 September hingga dengan 20 September 2017 di seluruh kota dan kabupaten di  Jawa Timur.

"Survei ini menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error sebesar kurang lebih 2.6 persen," ujarnya dalam keterangan persnya, Rabu (4/10/2017).

Dari hasil survei lembaganya ini, Fahmi menjelaskan, dalam hal tingkat keterpilihan, masyarakat Jawa Timur ternyata lebih banyak memilih La Nyalla Matalitti dengan persentase sebesar 18,6 persen.

Yang kemudian disusul oleh Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul sebesar 17,7 persen. "Sementara tokoh lainnya mendapat persentase di bawahnya. Seperti Tri Rismaharini 18,3 persen, Khofifah Indar Parawansa 17,9 persen, mantan ketua MK Mahfud MD 5,6 persen, Anggota DPR dan Artis Anang Hermansyah 3,9 persen dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, 3,7 persen, serta Nurhayati Ali Assegaf 2,1 persen," paparnya.

Selain itu, IDM juga menilai elektabilitas tokoh-tokoh tersebut, dan jawaban masyarakat Jawa Timur pun mengerucut pada hanya 4 nama, mereka adalah Gus Ipul, Tri Rismaharini, La Nyalla Matalitti, dan Khofifah Indar Parawansa.

"Hanya La Nyalla dan Tri Rismaharini yang bukan berlatar belakang politisi. Sementara Khofifah dan Syaifullah Yusuf adalah mereka yang meniti karir sebagai politisi tulen," ujar Fahmi.

Secara linear kata dia, ada hubungan antara sosok kandidat Gubernur Jawa Timur yang diinginkan oleh masyarakat dengan pilihan masyarakat terhadap tokoh yang akan diuji ini. Dalam jawaban survei ditemukan bahwa tokoh yang berlatar politisi hanya diinginkan sebanyak 4,2 persen, sementara tokoh berlatarbelakang profesional sebanyak 25,2 persen, pengusaha 26,9 persen, untuk tokoh masyarakat dan agama 16,3 persen. Lalu tokoh yang berlatar belakang TNI/ Polri/ PNS sebanyak 10,3 persen, sementara sisanya lebih memilih jabatan lainnya.

"Jadi pemilihan gubernur akan sangat bersaing dari keempat tokoh tersebut. Dan La Nyalla yang merupakan pendatang baru dalam kontes Pilkada punya potensi menang di Pilgub Jawa Timur," jelas Fahmi.

IDM juga mencari tahu soal bagaimanakah keadaan masyarakat  selama selama pemerintahan Sukarwo - Syaifullah Yusup. Dimana IDM menemukan kebijakan yang di buat tidak memberikan dampak pada perbaikan ekonomi keluarga di Jawa Timur. 

"Dan ini sangat erat hubungan nya dengan pilihan Masyarakat (tingkat elektabilitas) terhadap tokoh-tokoh yang di uji, dimana pilihan masyarakat sudah jenuh terhadap tokoh politisi yang selalu ikut dalam perhelatan Pilkada seperti Syaifullah Yusup dan Khofifah selama ini di Jawa Timur," tambah Fahmi.

Dalam jawaban survey juga didapati tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur terhadap kinerja Pemprov Jawa Timur yang sangat rendah.  "Tingkat kepuasan tersebut hanya mencapai angka 15 ,3 persen. Sementara, tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Pemprov Jatim  lebih tinggi, sebesar 53,5 persen. Sisanya 31,2 persen tidak memberikan pendapat," imbuh Fahmi.

Kemudian, lanjut Fahmi, ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Sukarwo -Syaifullah Yusuf  meliputi beberapa aspek. "Yakni praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme 26,7 persen, ekonomi masyarakat 20,1 persen, pembangunan infrastruktur 19,4 persen, pelayanan kesehatan 12,4 persen, pendidikan yang terjangkau 11,2 persen dan pelayanan publik 10,2 persen," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/