Harga Karet dan Pala di Aceh Utara Anjlok
Penulis: Sarina
LHOKSUKON – Harga pala dan karet di pedalaman Aceh Utara anjlok. Hal itu membuat sejumlah petani di kawasan Gampong Darussalam, Kecamatan Nisam Antara menjerit.
Salah seorang petani pala, Darwis Bayu (60) kepada GoAceh, Rabu (18/10/2017) mengatakan, dirinya memiliki kebun pala seluas tiga hektare, sekali panen bisa mencapai hingga 500 kilogram. Namun sayangnya, sejak dua tahun terakhir harga pala malah anjlok.
“Sebelumnya harga pala tembus Rp60 ribu per kilogram, akan tetapi sejak dua tahun terakhir menjadi Rp36 ribu per kilogram. Hal itu membuat kami yang berprofesi sebagai petani pala menjerit,” katanya.
Selain itu, Darwis juga menyebutkan harga daging pala kering dijual seharga Rp2.000 per kilogram, sedangkan kulit buah yang kering dijual Rp120 ribu per kilogram. Buah pala di kawasan itu diambil langsung oleh agen untuk dijual di kawasan perkotaan.
“Kita berharap, harga pala bisa kmbali normal seperti biasanya, agar petani di sini bisa kembali menambah pendapatan ekonomi untuk menghidupkan keluarga dan sekolah anak-anak,” ungkapnya.
Sementara di Gampong Alue Papeun Kecamatan setempat, petani Karet Azhari Jafar juga menuturkan hal senada. Menurutnya, sejak dua tahun terakhir harga karet anjlok total, sehingga sejumlah petani memilih untuk beralih menanam tanaman palawija untuk menambah ekonomi keluarga.
“Luas pohon karet di Gampong Alue Papeun ini diperkirakan 2,5 hektare, harga karet sejak dua tahun terakhir anjlok, sebelumnya harganya mencapai Rp18 ribu per kilogram, sekarang turun menjadi Rp7 ribu per kilogram,” ujarnya.
Editor | : | Kamal Usandi |
Kategori | : | Ekonomi |