Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
16 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
16 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
10 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
10 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
7 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Pendidikan

Masyarakat Diajak Lawan Pergaulan Bebas di Lhokseumawe

Masyarakat Diajak Lawan Pergaulan Bebas di Lhokseumawe
Ketua Radina Kota Lhokseumawe, Fadhli Razali
Jum'at, 20 Oktober 2017 14:29 WIB
Penulis: Jamaluddin Idris
LHOKSEUMAWE - Rabithah Dinul Islam Nanggroe Aceh (Radina) mengajak muda-mudi untuk melawan pergaulan bebas dan prostitusi di Kota Lhokseumawe. Radina juga meminta masyarakat agar kembali menggalakkan pengajian dan kompak dalam menjaga syariat Islam.

"Kita terus mengajak para muda-mudi untuk terus mengisi halaqah-halaqah (tempat) pengajian, majelis taklim remaja putri dan muslimah semata untuk menghindari pergaulan bebas dan prostitusi menuju kota peduli syariat," kata Ketua Radina Kota Lhokseumawe, Fadhli Razali kepada GoAceh, Jumat (20/10/2017). 
 
Menurut Fadhli alumni Aksi Indosiar ini, citra Kota Lhokseumawe telah bercampur aduk dengan pola manusia yang suka latah. Contoh sebutnya, latah dengan kasus kemanusiaan muslim Rohingya, Palestina, malapraktik, kisah duafa, cafe prostitusi, dan lain-lain.
  
"Selalu saja ada hal yang menjadi buah bibir warga di Kota Lhokseumawe, sehingga membuat masyarakat antusias dalam membicarakannya. Padahal sejatinya kota ini sedang terus berupaya untuk berbenah menuju kota peduli syariat," ucap Fadhli lagi.
 
Fadhli mengatakan, untuk menuju kota syariat tidaklah mudah. Menurutnya, pemerintah perlu melibatkan semua elemen masyarakat, pemuka agama, dan kalangan pendidikan.
 
"Kasus demi kasus membumi karena masyarakat awam menilai pemerintah kurang tegas menyikapi tentang pelanggar syariat Islam, sehingga berdampak pada merebaknya prostitusi yang terjadi dalam beberapa bulan ini," tandasnya lagi.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/