Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
20 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
3
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
20 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
4
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
20 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
5
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
20 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Dipreteli Maling, Satu Persatu Besi Kursi di Taman Gajahmada Tembilahan Lenyap

Dipreteli Maling, Satu Persatu Besi Kursi di Taman Gajahmada Tembilahan Lenyap
Bangku taman yang besinya dipreteli maling (foto:warga).
Senin, 23 Oktober 2017 11:54 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN- Sungguh luar biasa semangat perusak taman di Tembilahan, tidak hanya merusak bunga dan penerangan yang ada, bahkan, bangku besi yang disediakan untuk pengunjung taman pun sudah dipreteli satu persatu.

Kondisi ini tentu saja menimbulkan banyak komentar di tengah masyarakat, sehingga diminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil, Riau pun untuk memasang CCTV dan dikerahkan Satpol PP untuk penjagaan di taman tersebut.

''Seharusnya di pasang CCTV dan dikerahkan Satpol PP, sehingga fasilitas taman bisa terjaga,'' ujar Deddy salah seorang warga Tembilahan.

Apalagi taman yang berada tepat di samping Mapolres Inhil itu diduga sering dijadikan tempat berbuat tak senonoh di malam hari, sehingga bila dipasang CCTV maupun Satpol PP, bisa meminimalisir terjadinya perbuatan menyimpang di sana.

''Satu persatu besi dipreteli mungkin untuk dijual kiloan, karena di sana sering dijadikan tempat tak senonoh, bisa saja uangnya untuk beli miras, komik atau lem kambing,'' sebut warga lainnya.

Namun demikian, tidak semua yang menyetujui taman tersebut di pasang CCTV, karena menurut salah seorang warga, apabila CCTV dipasang, kemudian hari CCTV yang akan diangkut sang maling.

Menanggapi banyaknya komentar warga tersebut, Kepala Bidang Lampu dan Pertamanan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Syahjuri, bahwa pihaknya akan terus melakukan perbaikan terhadap fasilitas yang dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

''Namun untuk pemasangan CCTV sepertinya belum bisa, karena anggaran kita tidak mencukupi untuk itu,'' ujarnya saat dikonfirmasi GoRiau.com.(ayu)

Kategori:Lingkungan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/