Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
22 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
22 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
22 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
20 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan Cerdik 
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan Cerdik 
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fahri Hamzah: Jangankan ke Panglima TNI, ke Masyarakat Umum Pun Amerika Harus Minta Maaf

Fahri Hamzah: Jangankan ke Panglima TNI, ke Masyarakat Umum Pun Amerika Harus Minta Maaf
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. (Muslikhin/GoNews.co)
Senin, 23 Oktober 2017 15:45 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Menurut Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, pihak AS harus menyampaikan secara resmi apa yang terjadi terkait pelarangan Panglima TNI Jenderal Gatot ke Amerika.

Menurutnya, kalau memang ada persoalan yang mereka anggap sebagai kesalahan administratif maka mereka harus minta maaf. "Jangan kan kepada panglima, kepada masyarakat biasa saja  mereka harus minta maaf,” papar Fahri kepada wartawan di Kompleks Parleman DPR, Senin (23/10/2017).

Indonesia sebagai negara besar di Asia Tenggara kata Fahri, tentu tidak mau persoalan-persoalan seperti ini terjadi pada pejabat-pejabat lainnya apalagi di bidang militer. 

"Kalau pejabat sipil mungkin bolehlah kan karena pejabat sipil banyak. Tapi, ini pejabat militer tertinggi," katanya. 

Fahri tidak ingin penjelasan alasan penolakan hanya disampaikan Kedutaan Besar AS di Indonesia. Namun, Fahri berujar, Kemenlu AS juga harus turun tangan menyampaikan versi resmi dari Washington DC.

Fahri juga mengingatkan, Amerika dalam sejarahnya suka  mengintervensi  negara lain. Jadi, persoalan AS tiba-tiba mengundang kemudian melarang Gatot masuk ke sana pun harus diwaspadai Indonesia.

"Jadi kita juga harus waspada, apa maksudnya (melarang Gatot)," tegasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/