Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
20 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
17 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
15 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
20 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara
INFO PASAR

Alamak! Rupiah 'Ambruk' ke Level Terendah

Alamak! Rupiah Ambruk ke Level Terendah
Kamis, 26 Oktober 2017 09:31 WIB

JAKARTA-Rupiah goyah setelah digempur dollar Amerika Serikat (AS) yang kembali bangkit, menyusul meningkatnya harapan pasar terhadap rencana pemangkasan pajak dan peluang kenaikan suku bunga The Fed Desember mendatang.

Di pasar spot, nilai tukar rupiah ambruk 0,33% ke level Rp 13.578 per dollar AS. Ini jadi posisi terburuk mata uang Garuda sejak Juli 2016. Sejalan, kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia (BI) terpuruk 0,30% menjadi Rp 13.570 per dollar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, faktor eksternal menjadi sentimen utama pelemahan rupiah, khususnya yang berasal dari Negeri Paman Sam. Alhasil keperkasaan the greenback bakal terus berlanjut. "Lolosnya anggaran pemerintahan Donald Trump di Senat AS membuat peluang realisasi reformasi pajak semakin besar," jelas dia, Rabu (25/10).

Research & Analyst Valbury Asia Lukman Leong menambahkan, pelaku pasar juga menanti pergantian Gubernur The Fed dengan sosok yang lebih hawkish. "Agar suku bunga dapat naik lebih cepat," tutur dia.

Nama John Taylor santer dibicarakan sebagai pengganti Janet Yellen pada Februari 2018 mendatang. Selain akrab dengan Trump, Taylor juga mengungkapkan dapat menaikan suku bunga lebih tinggi lagi. Di sisi lain, peluang kenaikan Fed funds rate di Desember mendatang kian besar, karena sudah mencapai 80%.

Karena itu, menurut Lukman, rupiah masih berpeluang kembali menguat, namun terbatas. Penguatan rupiah akan dipengaruhi data inflasi. Bila inflasi cenderung turun, BI berpotensi kembali menurunkan BI 7-day reverse repo rate. Ini bagus bagi rupiah.

Lana juga yakin, BI bakal segera melakukan intervensi, sehingga nilai tukar rupiah tidak melemah terlalu dalam. Selama ini, BI masih menjaga pergerakan rupiah.

Lana memperkirakan, rupiah hari ini masih akan bergerak melemah dengan rentang pergerakan di Rp 13.570-Rp 13.580 per dollar AS. Sementara Lukman memprediksi, rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.575-Rp 13.625 per dollar AS.

Editor:Wen
Sumber:kontan
Kategori:Ekonomi, Sumatera Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/