Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
2
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
5 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
4 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
4 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
4 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
4 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mahyudin: Agar Dicintai, Budaya Tradisional Harus Dipopularkan

Mahyudin: Agar Dicintai, Budaya Tradisional Harus Dipopularkan
Istimewa.
Minggu, 29 Oktober 2017 20:04 WIB
TABALONG - Kegiatan hari bebas kendaraan yang biasa digelar di sepanjang Jl. Thamrin dan Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta, pada Minggu, 29 Oktober 2017, terasa lebih istimewa.

Terasa lebih istimewa sebab Kerukunan Keluarga Murung Pudak Tanjung Tabalong (KKMPTT) hadir di tengah-tengah penikmat hari bebas kendaraan dengan menggelar pentas seni, budaya, dan karnaval khas Kalimantan Selatan, seperti tarian dayak dan pengantin banjar.

Hadir dalam acara itu, Wakil Ketua MPR Mahyudin,  Bupati Tabalong H. Anang Syakhfiani, dan tokoh masyarakat Tabalong lainnya. Menanggapi acara itu, Mahyudin mengatakan dirinya asli putra Tabalong.

Untuk itu ia sangat antusias saat diundang menghadiri pentas seni dan budaya serta karnaval itu.

"Saya lahir dan besar di Tabalong. Untuk itu saya senang dan antusias untuk datang," ungkapnya.

Acara itu disebut sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika. "Ini merupakan upaya melestarikan aset bangsa,” paparnya.

"Kekayaan negara berupa adat istiadat dan budaya tradisional ini harus dipopularkan agar dikenal dan dicintai," tambahnya. 

Sedang Anang Syakhfiani menyebut pentas seni, budaya, dan karnaval itu sengaja digelar untuk menunjukkan karya tradisional Tabalong yang bernilai seni tinggi.

"Kami berharap acara ini dapat memperkenalkan Tabalong sehingga masyarakat tertarik untuk berkunjung," katanya.

Apa yang dikatakan itu diperkuat oleh Koordinator7 Kegiatan, Heny Yuliana. Menurut Heny kegiatan ini untuk mengajak wisatawan domestik dan mancanegara datang ke Tabalong. "Temanya ayo kita ke Tabalong," katanya.

Pawai dimulai dengan pembacaan puisi lima orang berpakaian Dayak. Mereka berpesan bahwa masyarakat Dayak adalah penjaga hutan Borneo yang selama ini menjadi paru-paru dunia.

Lalu mereka memanjat pohon manau berduri yang diiringi peragaan busana pengantin Dayak. Pawai dilanjutkan dengan tarian mengelilingi pohon Manau. Anang Syakhfiani dan Mahyudin terlihat ikut menari memutari pohon itu.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/