Krisis Air, Petani di Aceh Utara Terpaksa Gunakan Pompa
Penulis: Jamaluddin Idris
LHOKSUKON - Petani di wilayah Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara terpaksa harus menyedot air irigasi dengan mesin pompa untuk dialiri ke lahan sawah mereka. Krisis air di kawasan itu dilaporkan telah berlangsung sejak sebulan terakhir.
Tuha Peut Gampong Matang Sijuek Timu, M Saleh, kepada GoAceh, Rabu (1/11/2017) mengatakan, krisis air irigasi itu melanda sekitar 600 hektare lahan sawah yang tersebar di empat desa.
"Tapi dalam beberapa hari ini air sudah dialiri oleh petugas air dari dinas terkait. Namun tidak normal, airnya terkadang hilang. Air di irigasi sangat minim, sehingga sulit dialiri ke sawah," kata M Saleh saat menghubungi GoAceh, Rabu.
Ia mengatakan, sebelumnya, para petani di kawasan itu menduga krisis air akibat debit air di Bendungan Langkahan tidak normal.
"Namun setelah kita telusuri ternyata di Bendungan Langkahan airnya normal. Kendalanya sekarang, air tersumbat di pintu air kawasan Kecamatan Lhoksukon. Telah beberapa kali petani sini menghubungi pihak Keujren Blang Lhoksukon, tapi tampaknya tidak ada respons," ujarnya.
M Saleh menyebutkan, 600 hektare lahan sawah itu tersebar di Gampong Matang Sijuek Timu seluas 200 hektare, Matang Sijuek Teungoh 200 hektare, Singgah Mata 150 hektare dan Gampong Matang Panyang seluas 100 hektare.
"Kami berharap pemerintah kabupaten serius dalam menanggapi masalah krisis air ini. Jika dianggap sepele, dikhawatirkan tanaman padi milik petani di sini akan mati," ucap dia lagi.
Editor | : | TAM |
Kategori | : | Umum |