Minim Kontiner, Sungai Idi Jadi Tempat Pembuangan Sampah
Penulis: Ilyas Ismail
IDI - Akibat minimnya kontiner sampah dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam wilayah ibu kota Kabupaten Aceh Timur, akhir-akhir ini terlihat banyak sampah rumah tangga mengotori Sungai Idi.
Pantauan GoAceh, Kamis (2/11/2017) pagi, di sekitar jembatan Idi, terlihat banyak sampah rumah tangga tersangkut di pohon-pohon pinggir sungai atau di kayu-kayu jembatan parkiran kapal nelayan di sungai tersebut.
“Kita sangat menyayangkan kondisi seperti ini terjadi. Karena ini merupakan salah satu kasus pencemaran lingkungan yang harus segera ditangani oleh pemeritah bidang terkait,” kata tokoh masyarakat Idi Rayeuk, Asril Ibrahim kepada GoAceh.
Katanya, budaya membuang sampah ke sungai, merupakan budaya sangat buruk. Hal ini dapat berakibat buruk bagi kelangsungan ekositem sungai dan dapat mengakibatkan dangkalnya sungai.
“Upaya antisipasi kebiasaan buruk ini, kita mengharapkan Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan, Aceh Timur untuk dapat melakukan sosialiasi kepada mesyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Setidaknya dinas terakit dapat membuat papan tulisan larangan buang sampah ke sungai dan dipajangkan sepanjang sungai Idi,” harap Asril yang juga Ketua FKPPI Kabupaten Aceh Timur.
Asril menambahkan, dalam rangka menyambut MTQ tingkat provinsi di Aceh Timur, dinas terkait juga harus meningkatkan kebersihan Kota Idi ke arah lebih bersih. “Kebersihan merupakan salah satu ikon daerah dalam menyambut acara-acara besar seperti MTQ tingkat provinsi. Sehingga masyarakat daerah lain nantinya jangan melihat kota kita kumuh dan kotor,” kata Asril.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Timur, Fhakrurrazi saat ditemui GoAceh, mengakui untuk saat ini kontiner sampah di sekitaran kota Idi sangat minim.
“Kita ada kontiner sampah di Aceh Timur untuk kota Idi saat ini tidak ada satu pun. Kontiner sampah tersebar dalam wilayah Aceh Timur. Hal ini terjadi karena keterbatasan anggaran,” kata Fhakrurrazi.
Selain itu, kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya juga masih kurang, sehingga ada sampah di sungai. “Ke depan kita akan mengusulkan anggaran untuk penambahan kontiner sampah dan anggaran sosialisasi tentang menjaga lingkungan, termasuk menjaga sungai kita dari sampah,” papar Fhakrurrazi.
Ia juga menjelaskan, selama ini anggaran sangat besar dianggarkan untuk kebutuhan honor petugas kebersihan, yang mencapai hampir Rp5 miliar setiap tahunnya. “Sementara untuk sarana dan prasarana anggarannya masih minim,” sebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Timur.
Editor | : | Kamal Usandi |
Kategori | : | Umum |