Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
15 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
12 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
12 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
13 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Terkendala Pasar, Irwan Harap Bulog Mau Beli Sagu Kepulauan Meranti

Terkendala Pasar, Irwan Harap Bulog Mau Beli Sagu Kepulauan Meranti
Bulog
Sabtu, 04 November 2017 09:35 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Bupati Drs Irwan MSi berharap Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mau membeli produk sagu dari Kepulauan Meranti. Pasalnya, hingga saat ini sagu dari kabupaten termuda se Riau itu masih terkendala pemasarannya.

Harapan itu disampaikan H Irwan saat tampil pada salah satu Tv Nasional di Jakarta, Jumat (3/11/2017). Pada kesempatan itu, Irwan mengatakan, memiliki kebun sagu sekitar 167.000 hektar, tentu Kepulauan Meranti mampu memproduksi dalam jumlah yang beas.

Pada budidaya juga tidak menemui kendala berarti yang dirasakan. Namun, kabupaten termuda se Riau itu masih mencari-cari pasar yang bisa menerima produk sagu dengan harga maksimal.

Untuk itu, H Irwan meminta perhatian dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Perum Bulog untuk membeli hasil sagu dari Kepulauan Meranti dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan petani.

"Dengan luasan kebun 167 ribu Hektar sangat cukup, tapi sayangnya menjual hasil produksi begitu sulit karena segmen pasar amat terbatas," ujar Bupati Irwan.

Karena keterbatasan pasar akhirnya sagu produksi petani Meranti dibeli dengan harga murah sehingga tidak bisa mendorong ekonomi petani Sagu secara maksimal. Hasil produksi tepung Sagu kering dan basah hingga saat ini masih dikirim ke Cirebon dari sana baru dipasarkan kedaerah lainnya.

"Akibatnya harga sulit dinaikan bahkan kalau Papua Maluku (penghasil sagu lainnya) panen maka harga sagu semakin turun," jelas bupati dua periode di Kepulauan Meranti ini lagi.

Untuk itu dalam rangka menyelamatkan ekonomi para petani sagu di daerah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan negara tetangga Malaysia serta Singapura itu, diharapkan adanya campur tangan pemerintan pusat melalui Perum Bulog. Terutama untuk menyerap hasil produksi sagu Meranti sehingga dapat menciptakan kestabilan harga dipasaran.

"Yang diperlukan adalah campur tangan Bulog untuk menyerap hasil sagu Meranti. Seandainya Bulog bisa membeli dengan harga standar, maka akan menciptakan stabilitas harga dan petani sagu Meranti bisa sejahtera," papar Bupati. 

Tidak hanya itu, dengan keterbatasan anggaran kabupaten, dalam membangun idustri hilir sagu, juga butuh campur tangan pemerintah. Kebun Sagu Meranti seluas 167 ribu Ha. Perlu dibangun industri hilir agar hasil sagu Meranti mendapatkan nilai tambah.

"Kita juga berharap campur tangan Pemerintan Pusat membangun industri hilir. Sehingga, hilirisasi ini dapat mengolah sagu menjadi kosmetik, bio etanol dan lainnya. Petani pun dapat nilai tambah produksi sagu," jelasnya. ***

Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/