Terkendala Pasar, Irwan Harap Bulog Mau Beli Sagu Kepulauan Meranti
Penulis: Safrizal
Harapan itu disampaikan H Irwan saat tampil pada salah satu Tv Nasional di Jakarta, Jumat (3/11/2017). Pada kesempatan itu, Irwan mengatakan, memiliki kebun sagu sekitar 167.000 hektar, tentu Kepulauan Meranti mampu memproduksi dalam jumlah yang beas.
Pada budidaya juga tidak menemui kendala berarti yang dirasakan. Namun, kabupaten termuda se Riau itu masih mencari-cari pasar yang bisa menerima produk sagu dengan harga maksimal.
Untuk itu, H Irwan meminta perhatian dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Perum Bulog untuk membeli hasil sagu dari Kepulauan Meranti dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan petani.
"Dengan luasan kebun 167 ribu Hektar sangat cukup, tapi sayangnya menjual hasil produksi begitu sulit karena segmen pasar amat terbatas," ujar Bupati Irwan.
Karena keterbatasan pasar akhirnya sagu produksi petani Meranti dibeli dengan harga murah sehingga tidak bisa mendorong ekonomi petani Sagu secara maksimal. Hasil produksi tepung Sagu kering dan basah hingga saat ini masih dikirim ke Cirebon dari sana baru dipasarkan kedaerah lainnya.
"Akibatnya harga sulit dinaikan bahkan kalau Papua Maluku (penghasil sagu lainnya) panen maka harga sagu semakin turun," jelas bupati dua periode di Kepulauan Meranti ini lagi.
Untuk itu dalam rangka menyelamatkan ekonomi para petani sagu di daerah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan negara tetangga Malaysia serta Singapura itu, diharapkan adanya campur tangan pemerintan pusat melalui Perum Bulog. Terutama untuk menyerap hasil produksi sagu Meranti sehingga dapat menciptakan kestabilan harga dipasaran.
"Yang diperlukan adalah campur tangan Bulog untuk menyerap hasil sagu Meranti. Seandainya Bulog bisa membeli dengan harga standar, maka akan menciptakan stabilitas harga dan petani sagu Meranti bisa sejahtera," papar Bupati.
Tidak hanya itu, dengan keterbatasan anggaran kabupaten, dalam membangun idustri hilir sagu, juga butuh campur tangan pemerintah. Kebun Sagu Meranti seluas 167 ribu Ha. Perlu dibangun industri hilir agar hasil sagu Meranti mendapatkan nilai tambah.
"Kita juga berharap campur tangan Pemerintan Pusat membangun industri hilir. Sehingga, hilirisasi ini dapat mengolah sagu menjadi kosmetik, bio etanol dan lainnya. Petani pun dapat nilai tambah produksi sagu," jelasnya. ***
Kategori | : | Ekonomi |