Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
3
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
18 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
4
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
18 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
5
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
18 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
6
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
16 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dianggap Kurang Mandiri dan Tak Solid, Karding: NU Besar, tetapi Hanya Dimanfaatkan

Dianggap Kurang Mandiri dan Tak Solid, Karding: NU Besar, tetapi Hanya Dimanfaatkan
Istimewa.
Minggu, 05 November 2017 23:37 WIB
SEMARANG - Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding meminta kaum perempuan muda Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam organisasi Fatayat agar mandiri di segala bidang, termasuk politik.

Instrumen politik menurut Karding menjadi penting karena hal yang dasar tentang negara ada di dalam politik.

Namun sayangnya, penerapan ideologi NU, sebagai organisasi kemasyarakatan paling besar di Indonesia, selama ini hanya fokus di tingkat kultural tetapi lemah di tungkat struktural.

Hal itu dikatakan Karding dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan tema Menjadi Perempuan Cerdas di Tahun Politik yang digelar oleh PW Fatayat NU Jawa Tengah di Hotel Siliwangi Semarang, Sabtu (4/11/2017) siang.

"Saya mencoba menganalisis peran-peran kesejarahan NU, kesimpulannya NU besar tetapi hanya dimanfaatkan," kata Karding seperti dikutip dari siaran pers Humas PW Fatayat NU Jawa Tengah, Minggu (5/11/2017) siang.

Karding menyebutkan, survei terbaru dari sebuah lembaga survei menunjukan bahwa 50 persen lebih penduduk Indonesia mengaku sebagai warga NU, baik dari kategori struktural maupun kultural.

Akan tetapi, fakta politiknya, NU lebih kecil dari Muhammadiyah. Hal ini merujuk kepada perolehan kursi di DPR RI yang direpresentasikan oleh PAN.

"Nah, ini harus jadi muhasabah, otokritik kita, kenapa yang 50 persen lebih ini tidak berdaya di tengah kebesaran jumlahnya," imbuhnya.

Menurut Executive Comitee Young Liberal Democratic Asia ini, ada beberapa hal yang menyebabkan peran NU di kancah perpolitikan relatif kecil meskipun jumlah anggotanya besar.

Antara lain, NU kurang solid dan yang kedua, NU belum mandiri. "Santri hebat, santri mandiri, masih sekadar slogan. Kalau mau jujur belum," ucapnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:kompas.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/