Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
10 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kisruh Liga Indonesia, Sekjen PSSI Minta Bayangkara FC Tak Buru-buru Dinobatkan Sebagai Juara

Kisruh Liga Indonesia, Sekjen PSSI Minta Bayangkara FC Tak Buru-buru Dinobatkan Sebagai Juara
Sekjen PSSI, Ratu Tisha.(bola.net)
Sabtu, 11 November 2017 11:49 WIB
JAKARTA - Sekretatis Jenderal PSSI, Ratu Tisha, tak mau Bhayangkara FC terburu-buru dinobatkan sebagai juara Liga 1. Sebab, kompetisi masih belum benar-benar tuntas.

BFC dinobatkan sebagai juara di kompetisi Liga 1 musim 2017 setelah memenangi laga melawan Madura United dengan skor 1-3 pada pekan ke-33 di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (8/11/2017). Kemenangan itu membuat poin BFC menjadi 68 dan tak mungkin dikejar oleh Bali United yang ada di posisi kedua.

Akan tetapi, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator menganggap BFC belum resmi menjadi juara Liga 1 karena masih harus menunggu proses investigasi laga Mitra Kukar kontra BFC. Tisha juga mengutarakan bahwa tim berjuluk The Guardian itu memang belum waktunya disebut juara karena kompetisi belum selesai.

"Yang namanya juara di satu kompetisi penuh itu dilansirkan setelah seluruh pertandingan di seluruh lini selesai. Tidak bisa ada statement itu," ujar Tisha di Kantor PSSI di Jakarta, Jumat (10/11/2017) malam.

"Jadi statement belum juara itu bukan gara-gara Mitra Kukar dan Bali. Tapi kompetisi penuh itu maknanya kita harus berjuang sampai titik darah penghabisan," tambah alumnus FMIPA Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Tisha mengatakan selama kompetisi belum benar-benar selesai, maka masih ada sejumlah skenario yang mungkin terjadi. Jadi klaim juara harus ditunggu sampai kompetisi pekan ke-34 selesai digelar.

"Dalam pertandingan apapun bisa terjadi, bisa ada case berbagai macam yang menyebabkan apapun bisa terjadi di saat itu. Jadi kita tidak boleh mendeklarasikan apapun terkait kompetisi sebelum seluruh pertandingannya selesai, klasemen telah ditetapkan, itulah juara," tutur pendiri penyedia statistik sepakbola, LabBola ini.

"Jangan kita berspekulasi dulu, walaupun tidak mungkin dikejar secara poin. Tapi ini pertandingan sepakbola, sesuatu hal extreme bisa terjadi dan ada proteksi di dalamnya, ada kode disiplin, dan ada regulasi kompetisi. Jadi tidak bisa kita mendeklarasikan sesuatu sebelum seluruhnya berakhir. Kita tunggu sampai 12 November seluruhnya berakhir," tegas Tisha. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:bola.net
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/