Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
23 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
24 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
4
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
9 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
5 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Home  /  Berita  /  GoNews Group

PB Pelti Ingin Gelar Banyak Pertandingan di Stadion Tenis Bukit Asam JSC

PB Pelti Ingin Gelar Banyak Pertandingan di Stadion Tenis Bukit Asam JSC
Dok. GoNews.co/Azhari.
Sabtu, 11 November 2017 14:33 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Lapangan di Stadion Tenis Bukit Asam, Jakabaring Sports City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan yang digunakan untuk test event tenis "Road to Asian Games 2018" memberikan tantangan tersendiri bagi para peserta.

Meski lapangan tersebut berstatus hard court, namun laju bola tidak sederas dan sekencang biasanya. Hal itu disebabkan permukaan lapangan yang masih kasar sehingga perlu digelar pertandingan tenis yang lebih rutin. Apalagi kompleks tenis tersebut tengah menyelesaikan delapan lapangan baru yang akan siap sebelum akhir tahun. 

Competition manager tenis Asian Games 2018, Susan Soebakti, berharap dapat menggunakan kembali stadion tenis itu sebagai uji coba lanjutan menjelang perhelatan pesta olahraga antar bangsa di Asia itu.

"Awal Februari 2018, Indonesia akan menjamu Filipina dalam laga babak pertama Piala Davis Grup II zona Asia Oseania. Kami berharap bisa menggelar partai itu di Palembang," ucap Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti ini.

Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) juga mendukung agar competition venue Asian Games 2018 sering digunakan untuk menggelar banyak pertandingan.

"Tak hanya demi alasan teknis semata, seperti kesiapan venue dan sarana pendukungnya, tapi juga memberikan kenyamanan dan membuat atlet kita akan terbiasa karena selalu berlatih di competition venue. Bahkan untuk beberapa cabang, harus menjalankan pelatnas di arena pertandingan karena itulah keuntungan tuan rumah," ujar Djoko Pramono, wakil deputi I INASGOC, Games Operation.

Sementara itu di pertandingan test event tenis yang memasuki babak perempat final, Jumat (10/11/2017), terjadi beberapa kejutan. Sejumlah petenis yang menempati posisi unggulan bertumbangan, gagal melaju ke semi final ajang Kejuaraan Nasional Tenis 2017 ini.

Wakil Jawa Timur, Ari Fahresi (15 tahun) berhasil menjungkalkan unggulan teratas, Arief Rahman dari Kalimantan Timur. Petenis yang masuk babak utama dengan fasilitas wild card itu mengandaskan peraih medali perak tunggal putra PON 2016 itu dengan rubber set, 4-6 7-5 3-0 ret.

"Saya tak pernah menyangka bisa melaju hingga semi final, apalagi di set kedua sudah tertinggal 2-5 setelah kalah pada set pertama. Beruntung lawan mengalami cedera hingga tak bisa meneruskan pertandingan," tutur Ari, belia kelahiran Sampang (Pulau Madura), 2 Agustus 2002. Di semi final, Sabtu (11/11), siswa kelas X SMA Khusus Atlet Ragunan Jakarta itu akan menjajal ketangguhan unggulan ketiga, Iqbal Bilal Saputra (Kaltim). 

Unggulan kedua tunggal putri, Fitriani ‘Ani’ Sabatini (16) pun gagal melaju ke babak empat besar. Ani harus mengakui ketangguhan seniornya, Deria Nur Haliza (20) di perempat final. Deria memenangi duel sesama wakil DKI Jakarta itu melalui laga straight set 6-3 6-2 dan akan meladeni unggulan ketujuh asal Bali, Putu Armini di semi final.

"Saya optimistis bisa menjuarai turnamen ini, namun harus terus beradaptasi dengan lapangan tenis di Jakabaring. Permukaannya agak kasar hingga laju bola menjadi lebih lambat,” tutur Deria yang meraih medali perunggu ganda campuran Asian Indoor and Martial Art Games 2017 di Ashgabat, Turkmenistan ini.

Nasib berbeda dialami kembaran Ani, Fitriana ‘Ana’ Sabrina. Seeded teratas tunggal putri itu tampil perkasa, memupus perlawanan wakil Jawa Barat, Novela Rezha 6-1 6-2. Di semi final, Ana bakal terlibat bentrok sesama petenis asal ibu kota negara, Oxi Gravitasi Putri yang menang susah payah atas Nadya Aulia (Jabar) 6-7(4) 6-4 6-3.

Namun duet Ana-Ani pun terjungkal di nomor ganda putri. Pasangan unggulan pertama itu gagal melangkah ke final setelah menyerah dari ganda gado-gado, Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan)/Putri Sanjungan Insani (Kalimantan Utara) 6-4 3-6 [10-12].

Di laga pamungkas, Sabtu (11/11), Fadona dan Putri menantang seeded kedua dari Jawa Barat, Novela Rezha/Shevita Aulana yang unggul mudah atas duet belia, Felicia Halim/Happiness Beauty Heart (DKI) 6-1 6-1. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/