Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
24 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
24 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
3
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
10 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
4
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
10 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
5
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
8 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketua Badan Pengkajian MPR: Idealisme dalam Bidang Politik Tidak Ada

Ketua Badan Pengkajian MPR: Idealisme dalam Bidang Politik Tidak Ada
Diskusi MPR soal Pahlawan Zaman Now.
Senin, 13 November 2017 16:20 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Badan Pengkajian MPR RI, Bambang Sadono menegaskan, idealisme dalam bidang politik saat ini telah sirna. Hal tersebut terjadi kata Bambang lantaran semua pihak berjuang hanya untuk kepentingan masing-masing.

"Di bidang politik sekarang, idealisme juga hampir tidak ada. Karena semua berjuang berdasarkan kepentingan masing-masing. Maka orang selalu mengatakan bahwa kita terlalu banyak politisi, tetapi sangat miskin negarawan yang memikirkan orang banyak," ujar Bambang dalam diskusi yang bertajuk "Pahlawan Zaman Now" di Press Room DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).

Bambang pun menyoroti bagaimana DPR membuat Undang-Undang (UU). Bambang menambahkan, banyak UU yang harus ditindaklanjuti DPR.

"Karena saya orang DPD, saya merasakan betul bahwa keputusan-keputusan MK yang sudah memberi peran kepada DPD, tidak pernah atau belum samapi saat ini ditindaklanjuti dengan UU," jelasnya.

"Tapi DPR sangat sibuk akan memperbaiki UU MD3 hanya pada mengubah menjumlah pimpinan MPR atau pimpinan DPR. Jadi artinya kepentingan orang banyak tidak pernah menjadi agenda. Yang dipikirkan hanya agenda kepentingan-kepentingan elite," tambahnya.

Bambang menegaskan, kemajuan untuk kepentingan orang banyak sebagai sesuatu idealisme dan ideal itu sudah terkalahkan dengan kepentingan yang berjuang untuk kepentingan kelompok. Bahkan untuk kepentingan pribadi-pribadi.

"Saya melihat sekarang partai-partai sudah menjadi semakin personal. Jadi ketergantungan partai terhadap elite sangat besar sekali, sehingga aspirasi yang datang dari bawah itu sangat jarang diperhatikan," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/