Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
19 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
18 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
4 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Riau

Riau Terima Aliran Anggaran Sektor Perikanan dan Kelautan Sebesar Rp6,19 Miliar

Riau Terima Aliran Anggaran Sektor Perikanan dan Kelautan Sebesar Rp6,19 Miliar
Ilustrasi. (Internet)
Rabu, 15 November 2017 10:28 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Provinsi Riau mendapat aliran bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp6,19 miliar untuk mengembangkan sektor perikanan dan kelautan.

Nantinya, dana tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun pelabuhan ikan dan pengadaan kapal pengawas kelautan pada 2018 mendatang.

Kepala Diskanlut Riau, Herman Mahfud menguraikan, dari anggaran Rp6,19 miliar tersebut akan dialokasikan berkisar Rp3,6 miliar untuk pembangunan pelabuhan ikan di Kuala Enok, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan sisanya atau sekitar Rp 2,6 akan dialokasikan untuk pengadaan kapal pengawas. 

"Jumlah kapal pengawas kita tidak mencukupi. Sementara laporan soal illegal fishing banyak kami terima dari daerah. Di Rohil misalnya. Memang selama ini kami terkendala dalam hal pengawasan karena jumlah personel tidak mencukupi," ungkapmya kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Rabu (15/11/2017). 

Ia pun berkeyakinan, persoalan illegal fishing dapat teratasi dengan memperketat pengawasan perairan setelah pengadaan kapal pengawas terpenuhi.

"Harapan kami, masalah ini bisa sama-sama diselesaikan. Termasuk juga dengan adanya pelabuhan ikan di Kuala Enok itu nanti bisa membantu nelayan untuk mendapatkan hasil tangkapannya," tandasnya. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/