Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
11 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
11 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
10 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Umum

Pernyataan Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Aceh Singkil, Lukai Hati Masyarakat

Pernyataan Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Aceh Singkil, Lukai Hati Masyarakat
Ketua Parmusi Aceh Singkil Mansurdin bersama warga Teluk Rumbia, Jumat (17/11/2017). [Helmi]
Jum'at, 17 November 2017 17:33 WIB
Penulis: Helmi

SINGKIL - Pernyataan pemindahan ibu kota Kabupaten Aceh Singkil oleh Wakil Ketua DPR Aceh, Sulaiman Abda, menjadi perhatian semua pihak. Sebab, pernyataan tersebut dinilai telah melukai hati masyarakat Singkil. 

“Tidaklah mudah untuk melahirkan Aceh Singkil menjadi kabupaten definitif sebagai daerah yang mandiri. Semua butuh perjuangan yang sangat panjang,” kata Ketua Parmusi (Persaudaraan Muslim Indonesia) Kabupaten Aceh Singkil, Mansurdin didampingi Zulkarnaen warga Gampong Teluk Rumbia kepada GoAceh, Jumat (18/11/2017).

“Apalagi Singkil merupakan sejarah dunia, jangan mudah menghilangkan sejarah daerah kami,” sambungnya.

Jika Singkil bagian dari Aceh, tidak seharusnya seorang pejabat mengeluarkan pernyataan yang melukai hati masyarakat.

“Pernyataan itu dapat memecah belah rakyat. Jangan pula musibah banjir Singkil ini dijadikan sebagai isu politik 2019,” tegas Mansur.

Dengan upaya pemindahan ibukota ataupun hijrah dari Singkil sebagai solusi penanganan banjir, sangatlah disayangkan.

Menurut Mansur, Aceh juga punya sejarah kelam, Aceh pernah dihantam Tsunami dahsyat.

Tapi pemerintah pusat tidak pernah menyatakan Aceh tidak layak untuk dihuni dan harus pindah ke suatu daerah.

"Aceh cinta Indonesia dan Aceh Singkil juga bagian dari NKRI, jangan khianati masyarakat Aceh Singkil yang lagi mendapat musibah banjir," tegas Mansur.

Ia mengungkapkan, lahirnya Aceh Singkil bukan hadiah. Untuk menempatkan suatu ibukota juga butuh proses, mengeluarkan energi, perjuangan yang cukup panjang, serta menghabiskan materi yang tak terhitung nilainya.

“Kami berharap, pejabat tidak berkomentar yang bisa melukai hati rakyat. Tapi carilah solusi atas permasalahan yang ada,” tandas Mansur.

Editor:Yudi
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/