Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
3
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
21 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
5 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bajak Kader PDI-P, Khofifah Resmi Terima Rekom dari Golkar untuk Pilgub Jatim

Bajak Kader PDI-P, Khofifah Resmi Terima Rekom dari Golkar untuk Pilgub Jatim
Penyerahan SK Golkar untuk Khofifah Emil Dardak. (istimewa)
Rabu, 22 November 2017 12:59 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Calon Gubernur Jawa Timur 2018, Khofifah Indar Parawansa resemi menerima surat rekom dari partai Golkar, Rabu (22/11/2017). Khofifah secara resmi menerima surat tersebut dari Idrus Marham.

Surat Keputusan (SK) Persetujuan kepada Khofifah Indar Parawansa sekaligus memastikan bahww Golkar merestui pasanganya yang tak lain adalah kader PDI-P, Emil Elestianto Dardak sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan maju pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.

Selain Golkar, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistyanto Dardak pada Pilkada Jatim 2018 juga didukung partai Demokrat. Informasi itu diperoleh setelah foto Emil dan Khofifah beredar di grup WhatsApp pada Selasa (21/11/2017 siang.

Dalam foto itu, Khofifah berada di samping Emil dengan membawa map warna putih berlambang Partai Demokrat. Di samping Khofifah ada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo.

Tampak foto itu diambil di sebuah ruang kerja dengan berlatar belakang tumpukan buku. Belum jelas siapa penyebar foto itu.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan membenarkan bahwa Menteri Sosial itu akan berpasangan dengan Bupati Trenggalek pada Pilkada Jatim 2018. Demokrat mendukung keduanya sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

"Sah bro.. sudah final. Foto itu siang tadi di Puri Cikeas," kata Hinca.

Meski begitu, Sekretaris Partai Demokrat Jatim Renville Antonio mengaku juga mendapatkan kiriman foto tersebut melalui WA. Namun, dia belum berani memastikan bahwa foto itu berarti Khofifah akan resmi maju pada Pilkada Jatim didampingi Emil Dardak.

"Informasi resmi dan non-resminya kami belum terima," kata Renville saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Menurut dia, Partai Demokrat sudah satu suara menyodorkan suami artis peran Arumi Bachsin itu kepada Khofifah sebagai bakal calon wakil gubernur Jatim. "Muda, pintar, dan pasti akan banyak menjaring pemilih milenial," ungkap Renville.

Sebagai partai yang memiliki kursi terbanyak atau 13 kursi di barisan koalisi pendukung Khofifah, kata Renville, Partai Demokrat dinilai cukup berhak menyodorkan nama bakal calon wakil pendamping Khofifah pada Pilkada Jatim.

Sementara itu, Ketua Divisi Komunikasi Publik Demokrat Imelda Sari mengatakan, hari ini Partai Demokrat mengejar sidang Mejelis Tinggi Partai di Cikeas. Rapat itu, kata Imelda, membahas tentang 17 Pilgub tahun 2018. "Salah satunya Pilgub Jatim," kata dia.

Keputusan Bupati Trenggalek Emil Dardak maju ke Pilgub Jawa Timur bergandengan dengan Mensos Khofifah Indar Parawansa dianggap sebagai pembajakan kader PDIP.

Namun PDI-P sebagai partai yang menaungi Emil, mengaku menghormati pilihan kadernya. "Setiap warga negara memiliki hak konstitusional untuk memilih dan dipilih. Pilihan Emil Dardak sah-sah saja. Sebagai seorang yang lama berpendidikan Barat, wajar jika memandang proses kepemimpinan sebagai proses loncatan karier sebagai hak individu sebagaimana diagungkan di Barat," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Rabu (22/11/2017).

Hasto mengenang awal hubungan politik PDIP dan Emil. Saat mengusung Emil sebagai calon Bupati Trenggalek pada 2015, PDIP melihat semangat anak muda dari cucu kiai NU, Mochamad Dardak, itu.

"Ketika kami mendukung pencalonan Emil Dardak, kami melihat bahwa yang bersangkutan punya semangat untuk membangun Kabupaten Trenggalek yang dikenal penuh tantangan untuk memajukan daerah yang memiliki problem sebagai daerah tertinggal dan terisolir. Saat itu kami menghargai semangat anak muda yang ingin membangun kampung halamannya," kenang Hasto.

"Persoalan kemudian, dia berubah dan memilih untuk mencalonkan diri. Sekarang kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat Trenggalek. Biarkan rakyat yang menilai, sebab rakyatlah berdaulat di dalam memilih pemimpin," ujar Hasto.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/