Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
3 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
2
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
3 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
3
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
3 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
4
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
5
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
3 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
6
Peringatan Harkitnas Diharapkan Jadi Penyemangat Jakarta Sebagai Leader Kota Global
Peristiwa
3 jam yang lalu
Peringatan Harkitnas Diharapkan Jadi Penyemangat Jakarta Sebagai Leader Kota Global
Home  /  Berita  /  Umum

38 KK Warga Fakir Aceh Utara Tinggal di Barak Bekas Rohingya

38 KK Warga Fakir Aceh Utara Tinggal di Barak Bekas Rohingya
Barak yang ditinggalkan pengungsi Rohingya di Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. [Istimewa]
Jum'at, 24 November 2017 16:29 WIB

LHOKSUKON -  Sebanyak 38 kepala keluarga (KK) dari 27 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara tinggal di shelter (barak) bekas hunian pengungsi Rohingya di Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur. Puluhan warga tersebut merupakan penduduk fakir dan tidak memiliki rumah.

Koordinator barak, Razali Daud kepada GoAceh, Jumat (24/11/2017) mengatakan, pasca-ditinggalkan oleh pengungsi Rohingya, pihaknya mengirim surat pemohonan kepada Pemkab Aceh Utara, agar shelter tersebut dapat dihuni oleh penduduk fakir yang tidak memiliki rumah.

“Kita menempati barak ini sejak 5 November 2016 lalu, rata-rata yang tinggal di sini masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak memiliki rumah,” katanya.

Razali menambahkan, permohonan warga tersebut diterima oleh pemerintah supaya aset yang sudah ada itu supaya tidak rusak dan dijarah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karenanya, puluhan kepala keluarga itu dibiarkan menempati barak tersebut.

“Di sini yang menjadi kendala kami tidak memiliki mata pencarian, seandainya pemerintah mau meberikan bantuan berupa ternak maupun sawah pasti akan lebih mudah. Apalagi masih ada 26 orang anak-anak yang tinggal di sini masih menduduki bangku pendidikan,” imbuhnya.

Amanatan GoAceh, barak tersebut saat ini dalam kondisi baik setelah diperbaiki, karena sebagian mengalami kerusakan pasca-ditinggal Rohingya akhir 2016 lalu.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/