Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
21 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
18 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
18 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
19 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mantan CEO Persebaya 1927 Minta Pengda-pengda Pelti Sadar

Mantan CEO Persebaya 1927 Minta Pengda-pengda Pelti Sadar
Dok. Pribadi.
Sabtu, 25 November 2017 12:40 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Mantan CEO Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar mengingatkan Pengda-Pengda Pelti untuk tidak salah memilih figur Ketua Umum PP Pelti dalam Musyawarah Nasional (Munas) Pelti di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 24-26 November 2017.

"Pengda-pengda Pelti harusnya sadar memilih figur Ketua Umum PP Pelti yang tepat. Jangan sampai prestasi tenis Indonesia yang sudah terpuruk semakin terpuruk karena dipegang figur yang tidak tepat," kata Saleh Ismail Mukadar yang dihubungi melalui telepon selular, Jumat (24/11/2017) malam.

Di Munas Pelti ada dua figur calon Ketua Umum PB Pelti yang maju. Yakni, mantan pengurus PP Pelti yang menjabat sebagai Irjen PUPR, Rildo Ananda Anwar dan Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade yang juga pernah menjadi CEO Pesebaya 1927 sebelum berganti nama dengan Bhayangkara FC.

"Sebaiknya yang menjadi Ketua Umum PP Pelti itu berasal dari masyarakat tenis. Kalau sampai tenis diurus orang sepakbola, saya bisa pastikan malah akan semakin terpuruk prestasinya," kata Saleh yang mengaku sangat mengenal Gede Widiade.

Mengapa demikian? "Pertama, Gede Widiade itu tidak akan fokus karena sulit membagi waktu. Kosentrasinya akan terbelah karena harus menangani PP Pelti sekaligus Persija Jakarta. Kedua, bagaimana dia bisa menjalankan program pembinaan tingkat nasional wong saat menjabat sebagai Ketua Askot PSSI Surabaya saja yang tingkatnya lebih kecil tidak memutar kompetisi," jawabnya.

Memang tidak ada salahnya Gede Widiade mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Pelti. Hanya saja terlalu riskan jika memegang cabang olahraga di luar sepakbola. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/