Pelayaran Singkil-Sinabang 4 Hari Tertunda, Pedagang Rugi Puluhan Juta
Penulis: Helmi
SINGKIL -Jalur penyeberangan rute Singkil-Sinabang melalui pelabuhan penyeberangan Feri ASDP Cabang Singkil, terpaksa ditunda keberangkatannya. Penundaan dilakukan pihak ASDP menyusul tingginya gelombang di kawasan perairan Laut Aceh dan Sumut hingga mencapai 3-4 meter.
Akibatnya, 200 lebih penumpang sejak empat hari lalu, bermalam di pelabuhan dan mengaku sempat kesulitan mendapatkan makanan.
Staf ASDP Cabang Singkil, Rivai kepada GoAceh menyebutkan, jadwal keberangkatan Feri ASDP, Senin (27/11/2017) pukul 19.00 WIB. Namun hingga Kamis (30/11/2017), armada KMP Labuhan Haji masih bersandar di Pelabuhan Penyeberangan Singkil, Gampong Pulo Sarok Kecamatan Singkil.
Sudah empat hari tinggi gelombang di kawasan perairan laut mencapai 3-4 meter. Sehingga demi keselamatan penumpang, pihaknya menunda keberangkatan transportasi penyeberangan laut.
"Kita tetap mengutamakan keamanan, sore ini akan kita muat barang ke kapal. Jika cuaca bagus, sore ini akan berlayar. Namun, jika cuaca masih belum bagus, kemungkinan subuh besok baru akan kita berangkatkan," ucap Rivai.
Selain pelayaran Singkil-Sinabang, rute sebaliknya juga menunda keberangkatan. Termasuk pelayaran perwakilan Meulaboh-Sinabang.
Salah satu penumpang feri, Nuraini kepada GoAceh mengaku, telah enam hari menginap di Pelabuhan Singkil. Dampak penundaan keberangkatan, barang dagangan sebagian membusuk dan menyebabkan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Satu mobil penuh sayuran sudah tidak bisa dijual lagi, lantaran telah membusuk.
“Belum lagi kebutuhan lainnya, seperti telur. Satu truk diperkirakan kami rugi hingga mencapai Rp40 juta. Sementara, ada enam mobil yang membawa sayur dan lainnya, harus segera dibongkar,” ucap Nuraini.
Ia berharap, pihak ASDP maupun Pemkab Simeulue dan Pemkab Aceh Singkil dapat bekerja sama mengatasi masalah tersebut.
Editor | : | Yudi |
Kategori | : | Umum |