Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
17 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
13 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
13 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Soal Banjir di Sumut, Ini Tinjauan BMKG

Soal Banjir di Sumut, Ini Tinjauan BMKG
Senin, 04 Desember 2017 08:40 WIB

MEDAN-Sejak Jumat (1/12) lalu, wilayah di Kota Medan, Tebingtinggi, dan beberapa wilayah di Provinsi Aceh dilanda bencana banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan data pengamatan curah hujan di beberapa Stasiun Badan Metereologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) di Medan tercatat curah hujan maksimum terjadi pada tanggal tersebut, di antaranya di Sampali sebesar 135 mm, Medan Tuntungan (65 mm) Simpang Pos Ngumban Surbakti (55 mm) dan Tebingtinggi (62.5 mm).

Kepala Balai Besar MKG Wilayah 1, Edison Kurniawan, mengatakan, mengacu pada analisa pola angin pada 1 Desember 2017 pukul 07.00 WIB menunjukkan bahwa kejadian banjir yang terjadi, lebih disebabkan adanya sel tekanan rendah di atas perairan Aceh sehingga mengakibatkan munculnya belokan angin di wilayah Sumatera Utara, sehingga menyebabkan adanya pertumbuhan awan di wilayah tersebut.

Sedangkan pada pantauan citra satelit Himawari-8 pada 1 Desember 2017 lanjut dia, menunjukkan adanya pertumbuhan konvektif yang semakin meningkat pada siang hari hingga malam hari. Hal ini dapat dideteksi melalui penurunan suhu puncak awan yg mencapai -60 sd -80 oC pada pukul 14.30 sd 23.00 wib.

"Rendahnya suhu puncak awan sangat berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas lebat," jelasnya.

Sedangkan untuk kondisi Suhu Permukaan Laut di wilayah pantai barat Sumatera dan Selat Malaka relatif cukup hangat berkisar antara 30 sampai dengan 31 oC. Hal ini mengakibatkan potensi penguapan (suplai uap air) di Pantai Barat Sumatera dan Selat Malaka cukup tinggi. Kondisi ini mengakibatkan awan awan hujan berpotensi tumbuh di wilayah pantai timur dan barat Sumatera.

"Terkait dengan kondisi tersebut BMKG Medan juga telah menyampaikan peringatan dini cuaca yg menyebutkan wilayah Sumatera Utara dan Aceh sangat berpotensi utk terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai kliat/petir pada pukul 06.00 sd 20.00 wib," terangnya.

Untuk itu, dalam beberapa hari ke depan tutur Edison, diperkirakan pola cuaca masih berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan, sehingga masih perlu diwaspadai akan terjadinya banjir, tanah longsor dan gelombang tinggi di wilayah kabupaten/kota dan perairan di Provinsi Sumatera Utara. Mengingat dinamika atmosfer dalam beberapa hari ke depan masih cukup aktif, dan berpotensi menimbulkan bencana.

"Diharapkan peringatan dini yang disampaikan oleh BMKG dapat terus diikuti dan dicermati oleh para kepala daerah, bupati dan walikota dengan melalukan koordinasi melalui BPBD setempat," pungkasnya.

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/