Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
20 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
2
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
20 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
3
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Olahraga
2 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
4
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
2 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
5
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
1 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
6
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
1 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Petani Padi di Taput Stress ! Kembalikan Pinjaman ke Pemkab Karena Gagal Panen

Petani Padi di Taput Stress ! Kembalikan Pinjaman ke Pemkab Karena Gagal Panen
Rabu, 06 Desember 2017 12:37 WIB

TAPUT-Sedikitnya belasan hektar padi sawah gagal panen diserang hama tikus, di Dusun Harean, Desa Siraja Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). Hamparan sawah yang gagal panen itu kini jadi tempat makan kerbau.

Di area persawahannya di Dusun Harean, Desa Siraja Hutagalung, salah satu petani P Hutagalun (55) menerangkan, dia baru tahun ini mengikuti progam pemerintah kabupaten (Pemkab), yakni program indeks pertanaman padi 2 kali dalam setahun (IP2).

Hutagalung menjelaskan, dalam program IP2 itu, untuk mengolah area pertanaman padi sawahnya sekitar kurang-lebih 1 hektar, biaya traktornya dibantu oleh Pemkab setengah. Kemudian benih diberikan Pemkab dan pupuk dibantu Pemkab dengan catatan bayar pasca panen.

“Tanaman padinya yang ditanaman awal Agustus lalu, semula bertumbuh normal. Namun begitu tanaman padi berbulir, serangan hama tikus tidak dapat dibendung. Tanaman pun tidak terselamatkan. Bingungnya, bagaimana lagi cara untuk membayar pupuk pasca panen bantuan Pemkab itu,” jelas Hutagalung.

Pupuk pasca panen yang dibantu Pemkab, tutur Hutagalung, ada 4 sak isi 50 kilogram. Ke-4 sak itu, yakni jenis pupuk NPK Phonska, SP36, TSP dan Urea.

“Bagaimana lagi kami (petani) dapat mengembalikan bantuan pupuk itu, keadaan pertanaman padi sawah sudah gagal panen. Kegagalan panen itu, akibat rendahnya pengetahuan kami untuk mencengah serang hama tikus dan tidak adanya penyuluh pertanian lapangan (PPL) turun ke petani,”ujar Hutagalung.

Sirna sudah harapan membeli kebutuhan pakaian Natal untuk anak, tutur Hutagalung, karena biaya produksi untuk mengikuti program IP2 tersebut terbuang sia-sia. Biaya produksi yang dimaksud, yaitu, mulai biaya pengolahan lahan, upah kerja menanam padi dan lainnya. Kalau dihitung untuk biaya produksi sekitar 1 hektar, menghabiskan sedikitnya Rp 3 juta.

“Memang untuk ikut program IP2, Pemkab Taput pernah berjanji, akan “digaransi” apabila terjadi gagal panen, akan dibantu oleh Pemkab,”kata Hutagalung.

Hal senada diungkapkan petani di Dusun yang sama FL Lase (51), tanaman padi sawahnya juga habis diserang hama tikus. Lase mengaku, kedepan tidak lagi ikut program IP2 Pemkab Taput, sebab minimnya pengetahuan mereka untuk mencengah hama tikus dan hama lainnya.

Kepala Dinas Pertanian Taput Ir Tony Simangunsong ditemui d ikantornya, tidak berhasil. Dikonfirmasi melalui SMS, tidak berhasil. Sementara Kepala Bidang Tanaman Pangan Salmon Tampubolon dihubungi via messenger menyebutkan sedang rapat di Kota Medan.

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/