Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
20 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
15 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
15 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sosialisasi 4 Pilar di Sukoharjo, Penyandang Disabilitas Minta MPR Kembalikan Penataran P4

Sosialisasi 4 Pilar di Sukoharjo, Penyandang Disabilitas Minta MPR Kembalikan Penataran P4
Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin. (istimewa)
Kamis, 07 Desember 2017 11:29 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
SUKOHARJO - Sosialiasi Empat Pilar MPR di Gedung Sri Rahayu Sukoharjo, Kamis (07/12/2017) yang dihadiri Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin dan Anggota MPR RI Fraksi Golkar Endang Srikarti Handayani, diwaranai permintaan agar dikembalikannya Penataran P4 serta pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP).

Hal ini disampaikan beberapa perwakilan dari para penyandang Disabilitas. "Sekarang ini banyak anak-anak kita berkiblat ke Korea, kebarat-baratan. Apakah tidak bisa kita kembalikan Penataran P4 mulai dari pendidikan sekolah dasar," tanya Sri Muryati, selaku wakil kaum Disabilitas, yang hadir sebagai peserta Sosialisasi Empat Pilar tersebut.

Kemudian perwakilan lainya juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa pada era sebelum reformasi, anak-anak usia SD sudah sangat-sangat paham apa itu Pancasila, GBHN, UUD 45 dan lainnya.

"Saya pikir bapak-bapak di MPR, sudah harus kembali memikirkan bagaimana kita yang di kampung-kampung ini mendapat manfaat dari sosialisasi empat pilar. Dulu pak, ada pelajaran PMP, ini benar-benar ada efek positif khususnya bagi anak-anak kita. Bukan seperti sekarang Pancasila saja mereka kadang tak hafal," keluhnya.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Mahyudin dalam sambutannya mengatakan, banyak harapan soal kemajuan bangsa kepada generasi muda yang harus dimulai dari sejak dini.

"Saya rasa harapan dan keresahaan bapak ibu adalah keresahan kita juga. Untuk itu saya berharap, generasi muda inilah nantinya yang harus menjadi target utama dalam pengenalan sosialisasi empat pilar ini," ujarnya.

Sebab, kata dia, generasi muda saat ini terutama mahasiswa sangat merespon dan mengapresiasi upaya-upaya pemahaman Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika).

"Jadi kalau soal Penataran P4 dengan Sosialisasi Empat pilar ini sebenarnya sama. Tapi mungkin hanya caranya yang berbeda. Tapi kita sangat berterimakasih dengan saran bapak-ibu," tandasnya.

Lanjut Mahyudin, MPR di amanahkan UU untuk melakukan kegiatan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa kepada masyarakat melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Memberikan pemahaman kepada mahasiswa sangat efektif, sebab jika memahami betul nilai-nilai luhur bangsa maka mereka akan bijak apabila kelak mereka menjadi pejabat publik.

"Sampai sekarang berjalannya Sosialisasi Empat Pilar MPR, generasi muda bangsa terutama mahasiswa menunjukkan apresiasinya dengan banyak hadir dalam gelaran sosialisasi di seluruh wilayah Indonesia. Generasi muda yang antusias dan memahami betul Pancasila, saya yakin dan optimis soal kemajuan bangsa," ujar Mahyudin.?

Menurut Mahyudin, perhatian generasi muda pada nilai-nilai luhur bangsa itu adalah modal dasar munculnya generasi muda yang berkualitas, berkarakter dengan rasa nasionalisme tinggi dan gemar bekerja keras.

"Generasi muda yang berkarakter kebangsaan yang kuat dan pekerja keras akan mampu menjadi penyelamat negara ini termasuk menjadi pimpinan nasional. Generasi muda mahasiswa jangan takut untuk menggapai itu semua, asal bekerja keras maka Insya Allah akan tercapai," katanya.

Dalam kesempatan itu Mahyudin juga menegaskan kepada para generasi muda khususnya para peserta yang juga dihadiri Kosgoro dan AMPG, agar bangga dengan kemampuan sebagai anak bangsa Indonesia. Kebanggaan sebagai bangsa yang berpancasila.

"Generasi muda janganlah silau dengan apapun yang dari luar. Kualitas dan kemampuan bangsa kita tidak kalah dengan bangsa lain, itu harus dicamkan," tandasnya.

Dan menyangkut soal keadilan sosial terhadap penyandang Disabilitas kata dia. Diakuinya saat ini memang pemerintah belum sepenuhnya memberikan hak-hak itu.

"Inilah yang terus kita dorong, agar Pemerintah memberikan hak yang sama bagi penyandang Disabilitas dengan masyarakat lain sesuai dengan sila keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Negara harus hadir," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/