Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
22 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
2
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
22 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
3
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
22 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
4
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
22 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
5
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
6 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
6
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Tahun 2018 di Aceh Barat akan Dibangun Pabrik Olahan Kayu

Tahun 2018 di Aceh Barat akan Dibangun Pabrik Olahan Kayu
Foto bersama usai pembukaan kegiatan RPJM Kabupaten Aceh Barat di aula Bappeda setempat, Rabu (13/12/2017). [Aidil Firmansyah]
Rabu, 13 Desember 2017 13:10 WIB
Penulis: Aidil Firmansyah

MEULABOH - Tahun 2018 di Kabupaten Aceh Barat, dalam program pembangunan telah disusun, investor asal Belanda akan membangun pabrik olahan kayu dengan mengelola kebun seluas 9.000 hektare yang disediakan oleh Pemkab setempat.

Hal tersebut disampaikan Bupati Aceh Barat, Ramli MS, Rabu (13/12/2017), usai pembukaan kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten di aula Bappeda setempat.

Dikatakannya, pembangunan pabrik yang diberikan nama PT Woyla ini hendak melakukan peremajaan pohon karet. Nantinya, menghasilkan bahan mentah dan akan diekspor ke luar negeri. "Ekspor seperti ke Jepang dan Cina, kita sediakan lahan mereka yang kelola, namun, nama perusahaan memakai nama daerah kita," katanya.

Menurutnya, akibatnya minimnya pendapat asli daerah (PAD) di Aceh Barat, dirinya berinisiatif untuk terus melobi berbagai pihak ketiga agar menanamkan modal di Aceh Barat terutama di sektor pertanian.

Dengan hadirnya PT Woyla nanti lanjutnya, akan mampu menyerap tenaga kerja mencapai 3.000 orang, sehingga ini menjadi suatu capaian dalam meningkatkan perekonomian melalui terbukannya lowongan kerja.

"Belanda telah menawarkan modal untuk peremajaan pohon karet sebanyak 34.000 hektar, tapi kita hanya membuka 9000 hektare di Aceh Barat," ujar Ramli kepada wartawan.

Dijelaskannya, pada pertengahan Januari 2018 nanti PT Woyla akan mulai mengurus segala bentuk admistrasi sesuai yang berlaku menurut undang-undang. PT Woyla pun nantinya akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan di Jakarta.

"Kemarin sudah dilakukan survei oleh tim kita dan perwakilan dari Jakarta menlihat kondisi wilayah kita yang hendak dilakukan peremajaan pohon karet, tahun depan sudah mulai gerak," jelasnya. 

 
 

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/