Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
22 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
19 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
24 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
4
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
22 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
5
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
19 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Umum

Warga Pedalaman Aceh Utara Dipersenjatai "Meriam Karbit"

Warga Pedalaman Aceh Utara Dipersenjatai Meriam Karbit
Warga pedalaman Gampong Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara saat latihan pengusiran gajah liar, Rabu (20/12/2017). [Sarina]
Rabu, 20 Desember 2017 17:04 WIB
Penulis: Sarina

LHOKSUKON - World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia membekali dan mempersenjatai “meriam karbit” kepada puluhan warga Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Meriam karbit itu sebagai upaya pemecahan masalah konflik antara gajah dan warga setempat, Rabu (20/12/2017).

Pantauan GoAceh, kegiatan turut didampingi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh itu diikuti puluhan warga Gampong Cot Girek, perempuan. Sebagaimana diketahui, selama ini kebun warga pedalaman Aceh Utara sering dikunjungi gajah-gajah liar.

Pelatih dari WWF, Samsuardi Sulam mengatakan, kegiatan simulasi tersebut dilakukan untuk menguatkan masyarakat supaya memiliki kemampuan melakukan intigasi konflik gajah. Apalagi selama ini kawasan Cot Girek salah satu daerah konflik gajah yang sangat tinggi.

“Hari ini selain kita memberikan materi terkait penggiringan pengusiran terhadap gajah agar aman terhadap manusia dan binatang itu sendiri, kita juga mengajarkan dan memfasilitasi warga dengan “meriam karbit” salah satu alat pengusir gajah,” katanya.

Samsuardi juga menyarankan kepada masyarakat, ketika melakukan penanganan konflik gajah harus kompak dan bersama-sama tidak bisa sendiri-senediri. Kepada pemerintah daerah WWF mengharapkan supaya membantu masyarakat untuk menangani masalah konflik gajah.

Keuchik Gampong Cot Girek, Samsul Hadi mengatakan, dalam seminggu hampir tiga kali gajah liar masuk ke pemukiman warga. Selama ini mereka mengusir gajah-gajah tersebut dengan alat seadanya.

“Alhamdulillah, dengan adanya simulasi seperti ini dan juga cara pembuatan meriam karbit oleh WWF dan BKSDA dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk menghalau gajah liar yang masuk ke pemukiman warga,” imbuhnya.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/