Geram dengan Penolakan terhadap Ustaz Abdul Somad, Ini Pernyataan Sikap GMMK Riau
Penulis: Riska Ridha Yanti
Ketua GMMK Riau, Yana Mulyana mengatakan bahwa aksi penolakan terhadap Ustaz Abdul Somat itu sangat memprihatinkan. Padahal tidak ada yang perlu ditakutkan dari ceramah UAS tersebut.
"Kami di sini bukan berniat menjadi pengekor, tapi konsen dengan yang terjadi pada UAS. Seperti penolakan otoritas Hongkong tanggal 23 Desember 2017 kemarin dengan alasan yang tidak jelas," ungkap Yana kepada wartawan di Masjid Al Falah Pekanbaru, Riau, Jumat (29/12/2017).
Yana menjelaskan, GMMK meminta kejelasan mengenai penolakan otoritas Hongkong, tindakan persekusi di Bali dan pembatalan ceramah UAS di PLN Jakarta yang telah disiapkan sejak enam bulan yang lalu.
"Kita berharap sebagai umat islam, ke depannya jangan sampai lagi nanti ada ulama-ulama yang dinistakan, dipersekusi dan dibatasi ruang geraknya," harapnya.
Sementara itu, Penasehat GMMK Riau, Bambang H Rumnan menyatakan dengan tegas tiga sikap atas tindakan tersebut. Pertama, mempertanyakan tentang laporan umat islam yang telah disampaikan baik di Mabes Polri maupun di Polda Metro Jaya. Kedua, meminta agar pemerintah melakukan sikap dan komitmen dalam melindungi warga negaranya.
"Pengusiran UAS di Hongkong ini masalah warga negara yang wajib dilindungi pemerintah. GMMK Riau sudah membuat surat yang akan dilayangkan kepada otoritas Hongkong melalui kementrian luar negeri duta besar Republik Rakyat Cina di Indonesia," jelasnya.
Sikap ketiga adalah mengimbau agar tidak ada lagi dan menghentikan semua peristiwa-peristiwa yang terjadi kepada UAS.
"Peristiwa pembatalan ceramah UAS di PLN Jakarta membuat kami masyarakat Riau khawatir. Kami menduga ada suatu peristiwa besar yang seolah UAS ini ditakuti," sebutnya.
Bambang menduga ada suatu kekuatan yang memainkan peranan tersebut. Padahal UAS berceramah itu untuk mempersatukan umat.
"Jadi kami mengimbau hentikan peristiwa-peristiwa seperti ini," tutupnya. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |