Janda di Aceh Terserang Tumor Ganas di Wajah, Butuh Uluran Tangan

BANDA ACEH – Jamiah (49) terkulai lemas di ruang Isolasi 1 kamar Raudhah 3, Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Janda tanpa anak itu harus melewati hari-hari melawan penyakit tumor ganas yang menyerangnya.

Jamiah merupakan seorang warga kurang mampu yang tinggal di Desa Kuta Bahagia, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya. Saban hari sebelum dirinya dirujuk ke RSUZA, Jamiah tinggal bersama sang ibu yang sudah berusia senja.

Sudah tiga tahun Jamiah bertarung dengan penyakitnya. Kondisinya susah bernafas akibat diserang tumor ganas di wajah bagian kanan. Tidak ada yang merawatnya, hanya seorang Ibu yang selalu setia menemaninya, walaupun tidak bisa berbuat apa-apa lantaran faktor usia.

Sebelum penyakit tumor ganas itu menyerang, Jamiah bekerja sebagai tukang jahit di kampung, menerima orderan kecil-kecilan seperti menjahit golden, sarung bantal dan lainnya. Namun semenjak dirinya menderita sakit, orderan itupun tak lagi diterimanya.

Namun meskipun dalam kondsi lemah, Jamiah saat itu tetap berjualan di pasar pagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Hidupnya terus dijalani dengan rasa syukur. Jamiah tetap menikmati hidup walupun menahan rasa sakit. Jamiah begitu ingin sembuh agar bisa kembali merawat ibunya yang sudah berusia senja.

Jamiah telah mejalani perawatan di RSUZA selama hampir dua minggu, ditemani oleh seorang keluarganya. Sebelum menjalani perawatan pada 11 Desember 2017 lalu Jamiah besama Ibu dan seorang keluarganya terlebih dahulu tinggal di Rumah Singgah Lembaga Bloof For Life Foundation (BFLF) di Banda Aceh sambil menunggu hasil laboratorium selama sepuluh hari.

“Setelah keluar hasil lab waktu itu baru pihak rumah sakit meminta ibu Jamiah untuk dirawat di rumah sakit lantaran penyakit tumor ganas yang menyerangya semakin parah,” kata Nasruddin Oos, ketua BFLF Abdya yang mendapingi Jamiah, saat ditemui Okezone, Jumat (29/12/2017).

Katanya Nasruddin, sebelum didampingi oleh BFLF, Jamiah pernah berobat ke RSUZA namun akibat pelayanan dan akses informasi kurang diperolehnya, rasa sakit tidak berkurang dan tanda kesembuhan juga tak kunjung dirasakannya lalu Jamiah minta pulang kembali.

“Setelah kita mendapatkan informasi dari masyarakat tentang kondisi Jamiah, waktu itu anggota BFLF Abdya langsung mengunjungi rumah Ibu Jamiah, melihat kondisinya begitu prihatin kita coba untuk membantu membawanya kembali berobat ke Banda Aceh dengan bantuan sumbangan dari teman-teman,” katanya.

Nasruddin mengatakan, selama di Banda Aceh proses perawatan Jamiah dibantu oleh teman-teman mahasiswa, mulai dari pendampingan di rumah sakit hingga kebutuhan makanan sehari-harinya. “Banyak yang tersentuh melihat kondisi ibu Jamiah, hingga akhirnya beberapa teman mahasiswa dan organisasi ikut membantu selama proses perawatan," ujarnya.

Kata Nasruddin, hari ini Jamiah akan menjalani operasi, ia berharap proses operasi itu berjalan dengan lancar sehingga Jamiah bisa sehat kembali.

“Kita doakan ibu Jamiah bisa sembuh kembali dan berharap masyarakat Aceh Barat Daya khususnya dapat membantu meringankan beban beliau yang juga keluaraga kurang mampu,” imbuhnya.