Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
11 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
7 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
7 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Awal 2018, Sinabung Delapan Kali Erupsi

Awal 2018, Sinabung Delapan Kali Erupsi
Rabu, 03 Januari 2018 21:35 WIB
MEDAN - Memasuki awal tahun 2018, Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali erupsi. Tercatat, hingga kini kurang lebih delapan kali erupsi. Karenanya, status gunung tersebut masih berada pada level IV atau awas.

Menurut petugas Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Nurul Asrori Rabu (3/1/2018), siang tadi sekira pukul 11.31 WIB terjadi lagi satu kali erupsi dengan tinggi kolom 2.000 meter, amp 75 milimeter dan lama gempa 437 detik. Arah angin bertiup ke timur-timurlaut dengan kekuatan lemah.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, dari catatan di awal tahun 2018 ini, sejak kemarin kurang lebih ada tujuh kali terjadinya erupsi (belum termasuk hari ini).

Antara lain, pada 1 Januari erupsi tertinggi itu sekitar 2,8 km dan 2 Januari tiga kali.

“Melihat status dan tingginya aktivitas Gunung Sinabung saat ini, masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara. Kemudian, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur dan jarak 4 km sektor utara-timur Gunung Sinabung,” ungkapnya.

Menurut dia, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di gunung itu agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

“Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus, maka penduduk yang,bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai itu agar tetap menjaga kewaspadaan. Sebab, bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air, sehingga mengakibatkan lahar atau banjir bandang ke hilir,” jelasnya.

Ia menambahkan, potensi saat ini masih tinggi karena aktivitas Sinabung juga tinggi. Masyarakat juga dihimbau untuk menjauhi zona merah tersebut.

Editor:Fatih
Sumber:pojoksumut.com
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/