Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
12 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
10 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
11 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
10 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Tidak Berpihak ke Petani, DPD RI Protes Pemerintah Impor 500 Ribu Ton Beras

Tidak Berpihak ke Petani, DPD RI Protes Pemerintah Impor 500 Ribu Ton Beras
Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba di Aula Raja Inal Siregar Lantai II Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Jumat (12/1/2018).
Jum'at, 12 Januari 2018 19:57 WIB
MEDAN - Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba protes terhadap rencana pemerintah mengimpor 500 ribu ton beras pada akhir Januari 2018 mendatang. Menurut Parlindungan, langkah ini kurang cermat. Sebab, menurut dia, kenaikan harga beras di sejumlah daerah disebabkan pasokan yang kurang.

Namun, sebentar lagi, musim panen akan tiba. Bila pemerintah mengimpor saat ini, maka para petani dikhawatirkan akan merugi.

"Perhitungan banjir itu mulai Oktober hingga Desember, tapi setelah itu, mulai Januari hingga Maret nanti, padi sudah panen. Nah, kalau diizinkan impor sekarang, nanti yang rugi siapa? Kan petani," kata Parlindungan di Aula Raja Inal Siregar Lantai II Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Jumat (12/1/2018).

Parlindungan mengatakan akan meninjau sejumlah daerah penghasil beras di Sumut. Di antaranya Deliserdang, Serdangbedagai, Tebingtinggi dan Pematangsiantar.

Parlindungan menduga ada yang kurang baik dalam pengelolaan persediaan atau stok beras selama ini.

"Saya melihat ada yang kurang dalam penanganan stok, untuk itu saya akan tanya Bulog. Infonya Bulog hanya mampu menyerap 58 persen beras petani. Bilang lah karena harga, karena stok, tapi ini kan harus duduk bersama. Menteri Pertanian sudah bilang kita swasembada beras, tapi kok import? Ini kenapa?," kata dia.

Seperti diketahui, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengumumkan bakal mengimpor beras pada akhir Januari 2018 mendatang. Beras yang diimpor berjenia beras khusus atau beras premium.

Pemerintah menujuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk mengimpor 500 ribu ton dari Vietnam dan Thailand.

Editor:Fatih
Sumber:tribun medan
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/