Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
17 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
2
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
18 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
16 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
17 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Kegiatan Belum Dibayar Pemda Kuansing, Rekanan Mulai 'Dihantui' Kapak

Kegiatan Belum Dibayar Pemda Kuansing, Rekanan Mulai Dihantui Kapak
Kantor Bupati Kuansing
Rabu, 17 Januari 2018 22:19 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Memasuki minggu ke-3 tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau tak kunjung membayar kegiatan fisik yang dilakukan rekanan. Karena itu, rekanan yang tergabung dalam berbagai organisasi telah menyurati Bupati Kuansing.

"Sudah kita layangkan surat pada Jumat (12/1/2018) lalu, namun sampai hari ini belum ada juga kejelasan dari bupati," ujar Gusdi Antoni, seorang kontraktor kepada GoRiau.com, Rabu (17/1/2018) di Telukkuantan.

Dikatakan Gusdi, ada empat asosiasi yang menyurati Bupati Kuansing dan ditembuskan kepada Sekda Kuansing dan DPRD Kuansing. Adapun asosiasi tersebut yakni Gapensi, Gapeksindo, Aspeknas dan Aksi.

"Intinya, kita hanya ingin kepastian dari bupati. Kita sangat berharap ada kebijakan dan solusi dari pemerintah," ujar Gusdi.

Gusdi menyatakan dirinya sudah agak segan keluar rumah, sebab dikejar-kejar utang. "Kalau orang pakai kapak, bagaimana? Tentu kami yang kena kapak."

"Karena itu, kami sangat mengharapkan ada kebijakan dan solusi dari bupati. Kami ini kan mitra pemerintah dalam membangun daerah," ujar Gusti.

Senada dengan itu, Soni yang juga kontraktor berharap pemerintah memberikan kebijakan yang konkrit. "Seperti di Bengkalis, bupatinya buat surat pernyataan bahwa kegiatan yang telah selesai pada 2017 akan dibayar pada triwulan I 2018."

"Setidaknya Bupati Kuansing juga membuat kebijakan seperti itu. Sebenarnya kita ingin audiensi dengan bupati. Tapi sampai hari ini belum ada jawaban," papar Soni.

Secara terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kuansing, Hendra AP menyatakan bahwa pemerintah telah menemukan beberapa solusi.

"Kemaren kita sudah rapat bersama bupati, ada beberapa solusi yang akan kita ambil. Sebelum itu, kita akan konsultasi dulu ke Pemprov Riau serta pemerintah pusat," kata Hendra.***

Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/