Tak Hanya Diserap Pasar Lokal, Gabah Siak Sudah Penuhi Permintaan Nasional
Penulis: Ira Widana
Tak sedikit petani sawit di Siak yang kini beralih ke pertanian padi. Hal ini tentunya karena masyarakat semakin sadar, bahwa bertani padi akan lebih jauh menguntungkan dari pada bertani sawit.
Apa yang selama ini diikhtiarkan oleh Bupati Siak Syamsuar, telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Stimulan yang diberikan Bupati Siak kepada petani juga mampu mendongkrak harga gabah.
Faktanya lagi, sampai saat ini produksi padi petani di Siak tidak hanya diserap pasar lokal, melainkan hingga pasar nasional. Gabah-gabah dari Siak saat ini diambil langsung oleh toke dari Medan.
"Boleh ditanyakan kepada petani bagaimana kondisi lahan petanian mereka dulu dan sekarang. Harga juga boleh ditanyakan, kelipatanya sekarang sangat dirasakan petani. Harga tanah juga terkatrol seiring membaiknya harga gabah," tegas Budiman, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak.
Dijelaskannya juga, selama sepekan ini 187 ton gabah sudah dihasilkan dari panen raya di lahan persawahan Kecamatan Bungaraya seluas 31 hektar. Angka ini akan terus bertambah selama panen raya dilakukan.
Untuk tahun 2017 lalu lanjut Budiman menjelaskan, total luasan produksi padi mencapai 5.031 hektar. Tersebar di dua kecamatan yakni Bungaraya dan Sabakauh.
Produksi padi yang dihasilkan mencapai 34.960 ton atau setara dengan 22.095 ton beras.
"Untuk swasembada beras kita masih kekurangan 3.898 hektar lagi. Belum lagi persoalan iklim yang masih belum menentu, " sebut Dia. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |