Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
22 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
19 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
24 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
4
Flavio Silva Ingin Cari Tantangan Baru
Olahraga
24 jam yang lalu
Flavio Silva Ingin Cari Tantangan Baru
5
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
24 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
6
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
22 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pelatnas Terputus, Beban Pelatih Panahan Semakin Berat

Pelatnas Terputus, Beban Pelatih Panahan Semakin Berat
Azhari/GoNews.co
Minggu, 21 Januari 2018 20:51 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Prediket panahan sebagai cabang olahraga proritas yang diandalkan pada Asian Games 2018 membuat beban pelatih panahan semakin berat. Apalagi, pelatnas panahan yang seharusnya tidak terputus tetapi baru mulai, Senin (22/1/2018).

"Tadinya, kita berharap pelatnas terus berjalan tanpa berhenti karena panahan ditargetkan 2 medali emas di Asian Games 2018. Tetapi, harapan itu baru bisa terwujud sekarang karena anak-anak datang ke Jakarta, Senin (22/1/2018).

Terus terang, kami selaku pelatih semakin berat bebannya untuk memenuhi target tersebut," kata pelatih panahan putri, Nurfitriyama Saiman di Jakarta, Sabtu (20/1/2018). 

Menurut Nurfitriyana yang akrab dipanggl Yana, pelatnas panahan terhenti usai menyumbankan empat medali emas pada SEA Games Malaysia 2017.

Pasalnya, Sri Ranti dan kawan-kawan dikembalikan ke daerah masing-masing. "Sejak SEA Games Malaysia 2017, panahan sudah tidak melakukan pelatnas. Mereka hanya berlatih di daerah masing-masing," ujarnya. 

Apa yang dikeluhkan salah satu anggota trio srikandi peraih perak Olimpiade Seoul 1988 ini memang kenyataan. Sebab, dia memahami peningkatan prestasi pepanah bisa tercapai bilamana menjalani pelatnas tanpa putus. 

"Tiga hari saja pepanah tidak berlatih maka dia akan memulai dari awal lagi. Apalagi, mereka tidak menjalani pelatnas selama hampir 3 bulan," jelas Yani. 

Pernyataan ini dibenarkan mantan petenis putri peringkat 18 dunia, Yayuk Basuki.

"Waktu jadi atlet, penampilan saya sangat buruk akibat tidak menjalani latihan selama dua hari karena terkena flu. Apalagi, olahraga panahan yang membutuhkan konsentrasi. Wajar, jika beban Yana selaku pelatih mengeluh bahwa bebannya semakin berat untuk mengembalikan penampilan terbaik anak asuhannya dalam upaya mencapai target 2 medali emas," timpal anggota Komisi X DPR-RI ini. 

"Cabang olahraga lamban menjalankan Pelatnas Asian Games 2018 akibat kesalahan Kemenpora yang tidak mampu mengawal Perpres 95 Tahun 2017 tentang Percepatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) yang sekaligus membubarkan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima)," tambahnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/