Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
2
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
10 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
3
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Umum

Mirwan Amir Pernah Sarankan SBY Hentikan Proyek e-KTP

Mirwan Amir Pernah Sarankan SBY Hentikan Proyek e-KTP
Mirwan Amir [Detik.com]
Kamis, 25 Januari 2018 15:41 WIB

JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Badang Anggaran (Banggar) DPR Mirwan Amir mengaku pernah menyarankan Ketua Pembina Partai Demokrat saat itu Susilo Bambang Yudhyono untuk menghentikan proyek e-KTP.

"Saya sempat menyampaikan ke Pak SBY agar e-KTP tidak diteruskan, di Cikeas," kata Mirwan Amir di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Mirwan bersaksi untuk Setya Novanto yang menjadi terdakwa dalam kasus yang merugikan negara Rp2,3 triliun itu. "Tanggapannya dari Pak SBY bahwa ini kita untuk menuju Pilkada, jadi proyek ini diteruskan," sambung Mirwan.

Ia mengaku tidak melanjutkan saran itu. "Posisi saya kan orang biasa saja. Kekuatan untuk menyetop program e-KTP tapi saya sudah sampaikan itu kepada Pak SBY atas saran dari Pak Yusnan Solihin karena memang ada masalah...saya tidak tahu secara teknisnya," ungkap Mirwan.

Saran Mirwan itu disampaikan pada 2010 saat pertemuan informal. "Kebetulan saat itu ada acara di Cikeas, jadi secara sekilas saja, paling tidak sudah disampaikan," tambah Mirwan.

Yusnan Solihin dari PT Sucofindo yang juga saksi dalam sidang mengaku memang menghadap Mirwan Amir dan membawa enam kekurangan TOR (term of reference) lelang e-KTP.

"Saya katakan `Bang, ini TOR-nya enam kelemahan dari Andi (Narogong), tapi nyatanya meski sudah menyampaikan ke Mirwan dan Setnov, saya tidak `nyangkut` sama sekali, TOR di lapangan juga tidak dibantu," kata Yusnan.

Dalam perkara ini Setnov diduga menerima 7,3 juta dolar AS dan jam tangan Richard Mille senilai 135 ribu dolar AS dari proyek KTP-E. Setya Novanto menerima uang tersebut melalui mantan direktur PT Murakabi sekaligus keponakannya Irvanto Hendra Pambudi Cahyo maupun rekan Setnov dan juga pemilik OEM Investmen Pte.LTd dan Delta Energy Pte.Lte yang berada di Singapura Made Oka Masagung.

Sedangkan jam tangan diterima Setnov dari pengusaha Andi Agustinus dan direktur PT Biomorf Lone Indonesia Johannes Marliem sebagai bagian dari kompensasi karena Setnov telah membantu memperlancar proses penganggaran.

Editor:TAM
Sumber:Antara
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/