Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
21 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Riau

Mahasiswa Curhat dengan Syamsuar: dalam Pembangunan di Riau, Kampungnya Dijadikan Anak Tiri

Mahasiswa Curhat dengan Syamsuar: dalam Pembangunan di Riau, Kampungnya Dijadikan Anak Tiri
Foto bersama mahasiswa perwakilan Kabupaten di Riau dengan Syamsuar saat bersilaturrahmi ke rumah Balon Gubri 2018.
Jum'at, 26 Januari 2018 17:25 WIB
Penulis: Ira Widana
PEKANBARU- Sejumlah mahasiswa dari berbagai paguyuban yang ada di kabupaten/kota di Provinsi Riau ini, bertandang ke rumah Bakal Calon (Balon) Syamsuar di Pekanbaru, Jumat (26/1/1018).

"Adik-adik kita ini mau bersilaturahmi, mereka ingin berkenalan langsung dan lebih dekat lagi dengan bapak," kata Ihsan yang mendampingi mahasiswa.

Silaturahmi mahasiswa ini adalah bentuk kepedulian generasi muda terhadap politik, apalagi tahun ini Riau akan menggelar Pilkada dan harus mengambil langkah dan bersikap.

Mahsiswa yang sengaja datang ke rumah Syamsuar, adalah kaum intelektual dengan sikapnya yang kritis dan independen. Peduli dengan persoalan pemerintah daerah dan pembangunan yang sudah dilakukan.

Abu Bakar, mahasiswa dari Rokan Hulu (Rohul), menyebutkan, bahwa Riau dikenal cukup luar biasa potensi dan kekayaannya namun sampai saat ini beasiswa tidak ada kejelasan, baik beasiswa yang kurang mampu maupun yang berperestasi.

"Pelayanan di Provinsi Riau lebih pada hubungan saudara, jika masyarakat biasa tidak dipedulikan padahal pelayanan yang diberikan kepada masyarakat adalah wajah kepemimpinan suatu daerah," ungkap Abu Bakar.

Lain hal dengan Supriadi, mahasiswa dari Meranti ini mengatakan, dalam pembangunan di Riau ini, kampungnya dijadikan anak tiri. 

Padahal, Meranti sebagai daerah kabupaten baru banyak fasilitas yang patut dibangun, belum lagi daerah ini berbatasan langsung dengan Provinsi Kepri dan negara jiran Singapura dan Malaysia.

Mengawali dialog itu, Syamsuar mengucapkan terima kasih karena para mahasiswa sudah mau bertamu ke rumahnya. "Mahasiwa adalah generasi muda penentu masa depan daerah dan bangsa ini. Bahkan, komposisi pemilih pemula atau anak muda 50 persen dalam Pilgubri 2018 begitu Pemilu 2019 mendatang," ucap Syamsuar.

Karenanya, Syamsuar meminta agar Mahasiswa jangan apatis dalam politik. Sebab, Pilgubri yang sekarang sedang dihadapi adalah masa depan anak muda.

"Jangan cakap bio lantak, nanti yang rugi generasi muda juga, seperti mahasiswa ini. Jadi, mahasiswa harus mengambil kesempatan dan bersikap," kata Syamsuar.

Mahasiswa generasi muda, juga diminta memberi pemahaman kepada anak-anak muda lainnya sehingga mendapat pemimpin terbaik di Riau ini.

"Di antara berbagai program saya, meningkatkan marwah tenaga kerja dengan mendirikan BLK Kementerian Tenaga Kerja sehingga tenaga kerja tersertifikasi," kata Syamsuar.

Syansuar juga juga punya program membentuk wadah ekonomi kreatif sehingga membuka lapangan kerja baru bagi generasi.

Program di dunia pendidikan, jelas Syamsuar, dia berupaya meningkatkan mutu pendidikan, termasuklah beasiswa bagi pelajar yang kurang mampu dan pelajar yang berprestasi.

Menyikapi masalah Kabupaten Meranti, Syamsuar menyebutkan bahwa Meranti adalah kabupaten terbungsu di Riau dan memang harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah provinsi. 

"Begitu juga dengan daerah Riau pesisir lainnya, sebab untuk pembangunan di daerah ini memerlukan biaya yang cukup besar, 1 berbanding 3," tutupnya. ***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/