Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
20 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
18 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
4 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Wagub Kenalkan Ekonomi dan Syariat Islam pada Ilmuan Malaysia

Wagub Kenalkan Ekonomi dan Syariat Islam pada Ilmuan Malaysia
Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah (kanan) bersma ilmuan dari Malaysia
Jum'at, 26 Januari 2018 10:13 WIB

BANDA ACEH - Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah memperkenalkan berbagai potensi yang bisa dikembangkan di Aceh kepada delegasi Yayasan Ilmuan Malaysia, Kamis (25/1/2018). Di antara potensi yang dikenalkan adalah syariat Islam, ekonomi, wisata, budaya, pendidikan, dan kesehatan.

"Kami mengharapkan ini menjadi awal baik untuk mengenal potensi Aceh lebih dalam sehingga banyak kerja sama ekonomi yang bisa kita lakukan," kata Wagub saat menjamu rombongan para ilmuan tersebut. 

Selain potensi ekonomi, Nova Iriansyah juga menjelaskan penerapan syariat Islam di Aceh. Persoalan syariat Islam ujar Nova, merupakan salah satu fokus pembangunan yang sedang dipacu di bawah kepemimpinannya bersama Gubernur Irwandi Yusuf.

Hingga kini, telah 16 tahun syariat Islam diterapkan di Aceh. Tercatat ada 15 qanun yang telah disahkan, di samping juga instruksi serta peraturan gubernur terkait dengan penguatan pelaksanaan syariat Islam. 

"Tak hanya pembangunan fisik, kita juga gencar mengupayakan syiar Islam bagi seluruh masyarakat," kata Wagub Nova.

Wagub Nova menjelaskan, syariat Islam di Aceh tak hanya sebatas pada pelaksanan hudud, atau pidana. Meski pidana menjadi salah satu unsur penting, namun masyarakat tetap dibina dengan ilmu-ilmu Islam. 

Pemerintah Aceh bahkan ikut memberikan perhatian khusus pada perekonomian Islam. Di antara langkah yang dilakukan adalah mengkonversi Bank Aceh, bank milik pemerintah yang semula adalah bank konvensional menjadi bank dengan sistem syariah. 

"Kita tengah merancang grand desain syariat Islam Aceh. Harapan kita nantinya grand desain itu bisa jadi rujukan pemerintah dalam menjalankan aktivitas di bawah naungan syariah," kata Wagub Nova.

Rombongan ilmuan Malaysia dipimpin oleh Dato Sri Muhammad Khirtoyo. Ia merupakan mantan Menteri Besar Negeri Selangor, yang juga Pimpinan Yayasan Kepemimpinan Ilmuan Negara Malaysia. Dato Muhammad Khiryoto ke Aceh dalam rangka mencari informasi terkait pelaksanaan pembangunan Aceh dan penerapan syariat Islam.

Kedatangan mereka disambut unsur pimpinan daerah Aceh dan juga para pimpinan SKPA. Di antara yang hadir adalah para Asisten Pemerintahan, Wakil Rektor UIN Ar-Raniry, Kepala Dinas Syariat Islam serta Kepala Biro Humas Setda Aceh.

Dato Muhammad Khiryoto mengatakan, kedatangannya ke Aceh bukanlah yang perdana. Ia merupakan salah satu rombongan relawan pertama yang tiba ke Aceh saat Tsunami 2004 lalu. Ia yakin Aceh akan menjadi daerah maju, karena pondasi pembangunan dinilai telah kokoh. 

Pondasi yang dimaksud adalah penerapan syariat Islam, yang menjadi dasar dari segala pembangunan di Aceh. "Kesadaran masyarakat Aceh dalam memuliakan agama Islam sangat kuat," kata Muhammad Khirtoyo.

Penerapan syariat Islam di Aceh, ujar Dato Muhammad Khirtoyo, tidak mampu digugat oleh siapa pun bahkan oleh bangsa mana pun. Hal tersebut didasarkan atas penerapan syariat Islam atas kehendak seluruh masyarakat. "Kita ingin belajar dari Aceh," kata Muhammad Khirtoyo.

Di Aceh, Dato Muhammad Khirtoyo bersama rombongan akan melihat beberapa pelaksanaan syariat Islam. Salah satunya adalah hukuman cambuk bagi pelanggar yang akan dilangsungkan hari ini di Jantho. Bukan hanya di Aceh, mereka juga akan melihat hukuman serupa di Brunei Darussalam. "Doakan kami sehingga hal serupa bisa kamu terapkan di Malaysia."

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Aceh, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/