Produksi Garam Teknologi Geomembran Mulai Ada di Aceh Utara
Penulis: Sarina
LHOKSUKON – Produksi garam berteknologi geomembran mulai dijalankan di Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara. Hal itu, merupakan program dari Kementerian Perikanan dan Kelautan RI.
Keuchik Gampong Matang Tunong, Lapang, Dahlan kepada GoAceh mengatakan, lahan produksi garam tersebut masih dalam proses pengerjaan. Menurutnya, itu sebuah cara kemajuan dan perkembangan untuk kawasan Lapang, agar tidak tertinggal dari teknologi.
“Kita sangat senang ada tempat produksi garam berteknologi geomembran ini. Selain itu juga dapat menjadi contoh untuk petani garam tradisional lainnya,” katanya.
Dahlan juga berharap, dengan dibukanya lahan tersebut, semoga dapat menampung tenaga kerja yang baru untuk warga sekitar. Paling tidak, bisa mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Aceh Utara.
“Semoga dengan dibangunnya tempat produksi garam ini, menjadi wadah pekerjaan baru untuk pengangguran di Aceh Utara, khususnya Lapang sendiri.
Geomembrane merupakan lembaran lapisan yang dihamparkan pada lahan garam. Lembaran membran ini tahan udara, korosi, minyak, asam dan panas tinggi.
Dikutip dari laman isw.co.id, geomembrane HDPE (High Density Polyethylene) sangat baik digunakan sebagai dasar lapisan pada tambak. Penggunaan Geomembrane HDPE dapat menstabilkan kadar udara tanah yang disebabkan oleh tingkat fluktuasi, juga mengurangi masalah ketidakstabilan tanah yang disebabkan karena kondisi tanah terlalu basah atau terlalu kering.
Geomembrane HDPE memiliki tingkat resistensi tinggi terhadap robekan, ketahanan tusuk yang tinggi, ketahanan terhadap UV, anti asam dan alkali, anti rembesan, anti lembap dan tahan lama. Geomembrane HDPE bisa digunakan pada lingkungan yang punya tingkat tinggi atau rendah.
Editor | : | Kamal Usandi |
Kategori | : | Ekonomi |