Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
22 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
3
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
22 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
4
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
22 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
5
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
23 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
6
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Home  /  Berita  /  Umum

Bangunan Turap Amblas, Kades Kuala Panduk Surati Inspektorat Lakukan Audit

Bangunan Turap Amblas, Kades Kuala Panduk Surati Inspektorat Lakukan Audit
Pasar tradisional sekali sepekan di Desa Kuala Panduk, berada diatas bangunan turap dan semenisasi tepi Sungai Kampar.
Rabu, 31 Januari 2018 15:15 WIB
Penulis: Farikhin
PELALAWAN - Kepala Desa (Kades) Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti telah meminta Inspektorat untuk segera mengaudit penggunaan Dana Desa (AD), terkait proyek pembangunan turap dan semenisasi di desanya.

"Kita sudah melapor dan menyurati Inspektorat untuk turun melakukan audit," kata Kades Tom Jon, kepada GoRiau.com, Rabu (31/1/2018).

Alasan dia meminta kepada Inspektorat untuk melakukan audit karena kerusakan bangunan turap dan semenisasi disebabkan oleh faktor alam, juga hasil konsultasi dengan pendamping kecamatan dan kabupaten.

"Alasan kita meminta audit, karena ini itikad untuk terbuka dalam hal penggunaan dana tersebut kepada masyarakat," ujarnya.

Disebutkan Tom Jon, pembangunan turap dan semenisasi yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2017 menelan biaya Rp 400 juta lebih. Pembangunan sudah selesai dikerjakan 100 persen.

"Setelah siap dikerjakan, bahkan di lokasi itu sudah sempat digunakan untuk kegiatan pasar. Kalau di kampung kan, jadwal pasarnya seminggu sekali setiap hari rabu," pungkasnya.

Namun belakangan, turap dan semenisasi di pinggir Sungai Kampar ini mengalami kerusakan. Turap retak, sedangkan sebagian semenisasi amblas. Kondisi ini terjadi, lantaran faktor alam. ***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/