Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
19 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
13 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
14 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Kenaikan Tarif Angkutan Udara dan Harga Bensin Beri Tekanan Inflasi Sumut

Kenaikan Tarif Angkutan Udara dan Harga Bensin Beri Tekanan Inflasi Sumut
ilustrasi
Jum'at, 02 Februari 2018 21:01 WIB
Penulis: Anita
MEDAN - Tekanan inflasi administered prices (AP) yang tercatat 0,37% (mtm), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya (0,27%, mtm) dan rata-rata historis 5 tahun (0,04%, mtm).

Adapun sumber inflasi Administered prices (AP) tersebut berasal dari kenaikan tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,07% terkait dengan liburan akhir tahun dan kenaikan harga bensin khususnya non subsidi akibat peningkatan harga minyak dunia.

“Secara tahunan, inflasi kelompok ini menunjukkan tren penurunan sejalan dengan tidak adanya kebijakan AP yang bersifat strategis,” Arief Budi Santoso, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Sumut, Jumat (2/2/2018).

Di sisi lain, lanjutnya, inflasi inti tercatat sebesar 0,27% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu sebesar 0,04% (mtm). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh peningkatan inflasi kesehatan yang memberikan andil sebesar 0,05% . Namun demikian, peningkatan inflasi inti tersebut juga mengindikasikan membaiknya permintaan masyarakat sejalan dengan perbaikan ekonomi. Sementara itu, ekspektasi inflasi relatif terjaga di tengah penguatan nilai tukar rupiah.

“Ke depan, tekanan inflasi pada tahun 2018 diperkirakan tetap terjangkar pada sasarannya yaitu 3,5±1%. Namun demikian, kenaikan harga pada kelompok volatile food dan administered price menjadi faktor risiko yang perlu mendapat perhatian ke depan. Berlangsungnya musim penghujan diperkirakan akan berpotensi mempengaruhi pasokan pangan. Selain itu, harga minyak mentah dunia yang terus meningkat juga berpotensi mendorong kenaikan harga BBM,” terang Arief.

Oleh karena itu, tambahnya koordinasi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia di pusat maupun di daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara akan terus dilakukan sesuai roadmap jangka pendek dan menengah TPID, dengan fokus pada upaya menjamin pasokan dan distribusi, khususnya berbagai bahan kebutuhan pokok, dan menjaga ekspektasi inflasi.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/