Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
20 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
5 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Gawat ! Sumut Tak Memiliki Stok Serum Difteri

Gawat ! Sumut Tak Memiliki Stok Serum Difteri
Sabtu, 03 Februari 2018 11:05 WIB

MEDAN - Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memiliki stok serum difteri atau anti difteri serum (ADS) untuk penanganan penyakit berbahaya tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar setelah bertemu dengan Direktur Pelayanan Medik RSUPHAM, Malik Mardianto, di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, Jumat (2/2/2018). Kedatangan Ombudsman ke rumah sakit milik Kementerian Kesehatan itu karena adanya laporan mengenai kekosongan serum difteri di rumah sakit tipe A tersebut.

“Informasi yang kami peroleh tadi tidak ada serum untuk pasien suspect difteri di rumah sakit itu," kata Abyadi. Informasi itu kemudian ditindaklanjuti oleh Ombudsman dengan menemui manajemen rumah sakit.

Di rumah sakit, Abyadi yang diterima manajemen mendapat penjelasan bahwa untuk penanganan ES, rumah sakit masih memiliki stok ADS. "Tapi kalau ada satu lagi pasien difteri, stok ADS-nya sudah tidak ada," jelasnya.

Menurutnya, kondisi ini sangat riskan. Mengingat, untuk mendapatkan ADS, harus diperoleh dari Kementerian Kesehatan dan ada mekanisme yang panjang. Rumah sakit harus membuat laporan ke Dinkes Sumut lalu Dinkes akan melapor ke Kemenkes.

"Dan itu membutuhkan waktu empat hari. Smentara, apabila ada pasien suspect difteri membutuhkan penanganan cepat," ungkapnya.

Karenanya, ia mendorong agar setiap provinsi termasuk Sumut harus memiliki stok ADS. Selain itu, kata Abyadi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga perlu mengatur mekanisme pendistribusian serum tersebut agar lebih mudah diperoleh dan tidak berbelit-belit.

Sebelumnya, orangtua pasien suspect difteri asal Simalungun Togu Simorangkir sempat panik karena mendapat informasi kekosongan serum tersebut.

“Katanya kosong di Sumut serumnya. Memang masih suspect, tapi kalau gak dikasih serum itu akan terjadi penyempitan, bisa susah bicara, susah bernafas, dan harus dibolongi lehernya. Kita kan nggak mau seperti itu,” ujarnya.

Editor:wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/