Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
8 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
5 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
5 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
6 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
5 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Di Hadapan Aktivis Mahasiswa, HNW: Justeru Keragamanlah yang Menyatukan Indonesia

Di Hadapan Aktivis Mahasiswa, HNW: Justeru Keragamanlah yang Menyatukan Indonesia
Dok. MPR RI.
Minggu, 04 Februari 2018 16:13 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Saat memberi orasi kebangsaan dalam acara pelantikan pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, 2 Februari 2018, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) memaparkan peran kaum muda terdidik Muslim dalam sejarah perjuangan bangsa.

Diungkapkannya, pada tahun 1901, lahirlah organisasi Jamiatul Khair. Organisasi yang lahir sebelum Budi Utomo itu mempunyai tujuan yang sudah maju.

Masih kata HNW, tujuan Jamiatul Khair adalah pentingnya pendidikan di kalangan rakyat, berorganisasi, kepedulian sosial hingga cita-cita Indonesia merdeka dari penjajahan asing.

"Mereka adalah generasi muda Muslim terdidik," ujarnya.

Sebagai organisasi yang kali pertama berdiri, anggota Jamiatul Khair, disebut oleh HNW, kelak akan menjadi soko guru para pendiri bangsa.

Anggota organisasi itu disebut seperti Ahmad Dahlan, Cokroaminoto, serta tokoh pergerakan lainnya. "Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah dan Cokroaminoto sebagai guru bangsa," ujarnya.

Dalam pelantikan tersebut juga hadir perwakilan organisasi mahasiswa dari HMI, IMM, PMII, GMNI, Hima Persis, HimahBudi, dan organisasi lainnya.

Di hadapan ratusan anggota KAMMI dan perwakilan organisasi lainnya, HNW mengakui dalam sejarah perjalanan bangsa, peran tokoh muda sangat berarti mulai dari Sumpah Pemuda, menjelang Indonesia merdeka hingga Indonesia merdeka.

"Mereka berasal dari berbagai latar suku, agama, profesi, dan etnis," ujarnya.

Meski berlatar belakang yang beragam mereka duduk bersama untuk menerima Indonesia baik dari dasar negara Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

"Jadi keragaman yang ada bukan membuat konflik tapi malah menyatukan Indonesia," papar HNW. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77