Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
22 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
3
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
4
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
5
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
6
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
3 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Indonesia Kaya Energi Terbarukan, Elviriadi: Kementerian ESDM Explorasilah dengan Hatimu

Indonesia Kaya Energi Terbarukan, Elviriadi: Kementerian ESDM Explorasilah dengan Hatimu
Elviriadi
Senin, 05 Februari 2018 18:30 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Sebagai negara yang dilalui garis khatulistiwa, Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya energi (SDE). Tetapi, daya eksplorasi terhadap energi terbarukan itu masih jauh panggang dari api.

Kata Elviriadi, saat ini di Indonesia masih mengandalkan bahan bakar fosil seperti batu bara, sehinga lingkungan hidup makin hari makin tergerus. Sudah saatnya bergeser ke tenaga angin, tenaga ombak, tenaga surya seperti di Desa Gajah Bataluik Kampar Kiri Hulu.

"Apalagi minyak bumi, batu bara, adalah penghasil karbon dioksida yang mengakibatkan global warming dan perubahan iklim," kata Elviriadi saat berbincang-bincang dengan GoRiau, Senin (5/2/2108).

Kata Elviriadi lagi, setidaknya ada 3 faktor penyebab Indonesia masih konvensional dalam alih energi, diantaranya;

Soal kinerja Kementerian ESDM yang tak bisa all out. Politik energi di Indonesia masih diwarnai conflict of interest. Pertamina selalu kelimpungan, bukan soal manajemen dan SDM tapi budaya organisasi yang labil.

Kedua, disorientasi dalam transformasi energi. Artinya, kalau mau garap energi terbarukan, kerahkan semua kekuatan. "Regulasi, MoU yang bermartabat, pakai tenaga expert kita yang lari ke Saudi dan Amerika," ujarnya.

"Orang di Belanda sejak 2007 sudah pakai pembangkit listrik tenaga taik ayam. Riau yang kaya limbah sawit kan bisa buat biogas," tambah Elviriadi.

Yang terakhir, kata pengurus Majelis Nasional KAHMI itu lagi, integritas dan keluhuran adalah syarat utama bagi kinerja Kementerian ESDM, Pertamina, Dewan Energi Nasional dan stakeholder masyarakat untuk menumbuhkan jiwa mengabdi dan kerja keras.

"Indonesia sudah kuat, hanya saja transformasi energi berubah menjadi transformasi hedonisme dan berlomba hidup mewah. Jauh dari prinsip the funding father republik," katanya di akhir bincang-bincang. ***

Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/