Baharkam Polri Minta Kepolisian di Riau Petakan Daerah Rawan Kelompok Radikal
Penulis: Chairul Hadi
Salah satu hal yang dibahas adalah implementasi dan progres dari program Quick Wins yang digadang-gadang Polri selama ini, di mana salah satu pilar pentingnya berada ditangan para Bhabinkamtibmas selaku ujung tombak kepolisian dengan masyarakat.
Untuk itu, Bhabinkamtibmas harus paham dengan tugas-tugasnya, termasuk dengan upaya memetakan kerawanan dari segi radikalisme hingga intoleransi yang kian hari kian perlu diwaspadai. Itu juga disinggung oleh Kabaharkam Komjen Moechgiyarto.
"Salah satunya kita berikan arahan untuk perbaikan ke depan tentang kegiatan Quick Win, agar lebih maksimal daripada tahun lalu, salah satunya mempertajam dan memetakan daerah rawan kelompok radikal. Itu di mana saja, secara spesifik, itu sasaran kita," sebutnya.
Maka itu, tugas tersebut juga menjadi andil dari para Binmas, Intelijen hingga Reserse. Demikian disampaikan Jenderal bintang tiga ini usai pertemuan yang digelar di salah satu hotel di Kota Pekanbaru. "Tentunya Binmas dan Intel yang memahami, kalau kita (Baharkam) menguiden saja," ucap Moechgiyarto.
Diketahui, Provinsi Riau menjadi daerah yang cukup rawan berpotensi munculnya radikalisme, yang jika tidak segera diambil langkah, tentunya akan berpotensi terhadap berbagai gangguan Kamtibmas.
Selain soal Radikalisme, pertemuan ini juga beragenda untuk peningkatan kemampuan Bhabinkamtibmas dan personel yang terlibat program 1 QW serta in house training pilot project pengembangan Polmas Polda Riau, untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan Pilkada serentak 2018, serta Pemilu 2019.
Diketahui, Bhabinkamtibmas memiliki peran sentral dalam upaya pemeliharaan keamaan dan ketertiban di masyarakat. Keberadaan mereka diharapkan berperan dalam pencegahan gangguan sehingga tercipta kondusifitas dan mewujudkan rasa aman di masyarakat.
Bahkan belum lama ini, Bhabinkamtibas Polresta Pekanbaru meraih juara 1, di mana penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dengan kuatnya ujung tombak yang satu ini (Bhabinkamtibmas), tentunya dapat menangkal dari berbagai paham radikal, in toleransi serta anti Pancasila.
Pertemuan tersebut, juga dihadiri oleh JICA (Perwakilan kepolisian Jepang, red) Komisaris Besar Polisi Jepang Sasaki Yoshiyaki. Menurutnya, kegiatan Polmas sangat penting, karena menjadi pilar utama, salah satunya meraih kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. ***