Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
16 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
16 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
15 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
2 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
45 menit yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  Riau

Hasil Tangkapan Udang, Bawal, dan Kerang Sejahterakan Nelayan di Riau

Hasil Tangkapan Udang, Bawal, dan Kerang Sejahterakan Nelayan di Riau
Ilustrasi. (Internet)
Jum'at, 09 Februari 2018 07:38 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Nasib nelayan di Provinsi Riau berangsur-angsur sejahtera. Hal tersebut tercermin pada nilai tukar nelayan perikanan (NTNP) periode Januari 2018 yang berada di atas angka indeks 114,99 atau mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, bahwa kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 1,20 persen, relatiflebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,69 persen.

Aden menguraikan, bahwasanya It pada Januari 2018 mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya It pada kelompok perikanan tangkap sebesar 2,40 persen khususnya udang, bawal, dan kerang.

"Harga jual udang, bawal dan kerang ini lah yang menyejahterakan masyarakat. Cukup untuk mencukupi kebutuhan yang harus dibayar petani," kata Aden di Pekanbaru, Jumat (9/2/2018).

Sementara itu, lanjut Aden, naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,74 persen khususnya cabai merah, ekor kuning, beras, dan daging ayam ras.

"Kemudian, naiknya indeks BPPBM itu sendiri sebesar 0,55 persen khususnya es batu, benih lele, dan dedak," tandasnya. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/