Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
2
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
7 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
3
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
8 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
8 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Olahraga
8 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
7 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Terpidana Bandar Sabu Bakal Dipindahkan ke Nusakambangan

Terpidana Bandar Sabu Bakal Dipindahkan ke Nusakambangan
Sabtu, 10 Februari 2018 21:32 WIB
MEDAN – Kanwil Kemenkuham Sumatera Utara berencana memindahkan bandar sabu Togiman alias Toge, dari Lapas Kelas IA Tanjung Gusta Medan ke Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah.

Rencana itu baru akan dilakukan Kemenkuham Sumut usai Toge menjalani pemeriksaan di Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait pengendalian narkoba jenis sabu-sabu seberat 87,7 kilogram dari Lapas Tanjunggusta Medan.

Menurut Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Kanwil Kemenkuham Sumut, Hermawan Yunianto, pemindahan Toge ke Nusakambangan dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jendral Pemasyarakat (Dirjen Pas) Kemenkuham RI di Jakarta.
“Untuk rencana pemindahan ada, tapi saya minta pengertian kawan-kawan medialah. Jangan sampai jaringannya melakukan hal-hal tidak diinginkan, jadi repot kita nantinya,” kata Hermawan kepada Sumut Pos, Jumat (9/2) siang.

Hermawan mengatakan, demi keamanan, mereka tidak akan menyampaikan kepada publik kapan dilakukan pemindahan Toge ke Nusakambangan.

Hermawan juga mengakui kalau Toge sudah diboyong penyidik BNN ke Jakarta, guna proses penyidikan lanjutan, sepekan lalu. Karenanya, dia berharap ada koordinasi dan informasi yang diberikan BNN ke Kemenkuham Sumut.

“Kita tidak tahu ada kaitannya, tangkap di sana tangkap di situ sama dia (Toge). Kalau dikasih tahu, kita bisa ikut mengawasi secara ketat. Karena, kita tidak punya alat untuk mengetahui orang terlibat. Yang tahu itu, BNN,” jelas Hermawan.

Karenanya, Hermawan meminta BNN melibatkan pihak Lapas, termasuk melakukan pengawasan di dalam Lapas sendiri. “Paling tidak sama-sama lah kita, karena kita sendiri tidak punya alat (sadap). Kalau ada info-info penting, tolong informasi sama kami,” harapnya.

Dia juga menegaskan akan menindak tegas anggotanya yang terlibat dan membantu Toge mengendalikan narkoba dari Lapas, sebagaimana disampaikan Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso.

“Belum ada pemeriksaan internal kita lakukan. Kita masih menunggu perkembangan dari BNN. Sekiranya ada oknum pegawai terlibat, silakan diproses secara hukum dan tidak akan kami lindungi. Kami konsisten dengan hal-hal seperti ini. Kalau ketangkap terkait Toge, silakan diproses. Tidak ada dilindungi dan menghalang-halanginya,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan, selama ini, sudah ada pemindahan 10 wargabinaan dari Sumut ke Lapas Nusakambangan.

“Ada 10 orang saya pindahkan, tidak ada yang tahu ini,” ujarnya.

Sayang, ia enggan memberikan data tentang identitas 10 napi yang dipindahkan tersebut.

Dengan terungkapnya kembali Toge mengendalikan sabu-sabu 87,7 kilogram dari Lapas Tanjunggusta, Hermawan mengaku semakin meningkatkan pengawasan di jajarannya.

“Sebagai informasi, Sumut ini urutan pertama dalam hal pengeledahan. Kalau dihitung, ada 2 ribu kali melakukan pengeledahan,” jelasnya.

Meski rutin dilakukan razia, Hermawan mengakui, tetap saja ada yang lolos dari pemeriksaan.

“Makanya kita terus konsisten untuk memberantas narkoba dan handpone di dalam Lapas,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Surya Adinata menilai, kasus pengendalian narkoba dari dalam Lapas, tak lepas dari kontribusi oknum petugas Lapas Tanjunggusta Medan. Ia meminta segera melakukan pemeriksaan dan evaluasi kinerja dari Kepala Lapas dan jajarannya di Lapas Tanjunggusta Medan.

“Apa yang dilakukan Toge ini, lemahnya pengawasan dilakukan petugas Lapas. Segera lakukan evaluasi kinerja Kalapas dan jajarannya. Ada indikasi keterlibatan petugas ini, kalau tidak dari handpone bisa masuk kedalam lapas,” tutur Surya Adinata kepada Sumut Pos, kemarin sore.

Surya mengatakan, tidak guna alat pengamanan canggih secara teknologi dimilik Lapas Tanjunggusta Medan, seperi X-ray dan Body scaner. Bila mental pegawaiannya lemah untuk melakukan pengawasan secara maksimal. “Bukan alat pengamanan yang cagih disini, tapi mental pegawainya harus dibenari dan dievaluasi. Kalau sudah masalah Toge ini, akan tibul Toge-toge lainnya. Bila metal petugasnya seperti ini,” tutur Surya Adinata.

Kemudian, bukan solusi yang baik untuk memindahkan Toge dari Lapas. Surya menjelaskan Lapas Tanjunggusta Medan, bukan menyelesaikan masalah namanya, apa dilakukan Toge. Tapi, akan membuat masalah baru lagi ke Nusakambangan.

“Apa bisa jamin Toge akan mengulangi permasalahnya. Apalagi proses hukumnya masih panjang, walau sudah dijatuhkan hukuman mati dua kali. Tapi, belum inkrah? Di sini lemahnya Lapas Tanjunggusta untuk menyelesaikan masalah,” tandas Surya.

Editor:Fatih
Sumber:sumutpos.co
Kategori:Sumatera Utara, Hukum, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/