Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
12 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
12 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
12 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Umum

Ulama Arab Saudi Sebut Wanita di Negaranya tak Perlu Lagi Kenakan Abaya

Ulama Arab Saudi Sebut Wanita di Negaranya tak Perlu Lagi Kenakan Abaya
Ilustrasi
Minggu, 11 Februari 2018 23:45 WIB
ARAB SAUDI - Seorang ulama senior di Arab Saudi mengatakan wanita Saudi tak perlu lagi mengenakan abaya atau jubah longgar yang menutup tubuh. Ini sebagai bentuk gebrakan modernisasi Kerajaan Arab Saudi.

Dalam program radionya, anggota Dewan Cendekiawan SeniorSheikh Abdullah al-Mutlaq mengatakan, bahwa wanita Muslim harus berpakaian sopan, tapi tidak harus mengenakan abaya.

"Lebih dari 90 persen wanita muslim di dunia tidak memakai abaya. Jadi kita seharusnya tidak memaksa orang untuk memakai abaya," kata Sheikh Mutlaq seperti dilansir dari laman Reuters, Sabtu (10/2).

Meski pernyataan ini belum tentu menandakan sebuah perubahan dalam undang-undang, namun pernyataan tersebut merupakan yang pertama dari seorang tokoh agama.

Hanya ulama yang ditunjuk pemerintah yang terkait dengan Dewan Cendekiawan Senior yang diizinkan menerbitkan fatwa, atau pendapat hukum Islam. Penafsiran mereka terhadap hukum Islam merupakan dasar sistem hukum Arab Saudi.

Dalam beberapa tahun terakhir, wanita Saudi telah memakai abaya yang lebih berwarna, seperti biru dan merah muda yang kontras dengan warna hitam tradisional. Sertamengombinasikan dengan rok panjang atau celana jins saat ini menjadi tren di sejumlah tempat di negara itu.

Pada tahun 2016 seorang wanita Saudi ditahan karena melepas abayanya di jalan utama di Ibu Kota Riyadh. Media lokal melaporkan bahwa dia ditahan setelah adanya laporan ke polisi agama.

Baru-baru ini Kerajaan Arab Saudi memberikan kelonggaran kepada hak-hak perempuan, seperti membolehkan menghadiri acara olahraga dan izin mengemudi.

Perubahan ini mendapat banyak dukungan dan dipuji sebagai tren progresif baru di kerajaan muslim yang sangat konservatif.

Walau sudah banyak perubahan yang dilakukan pihak kerajaan. Namun, sejumlah aktivis gender masih mengecam adanya sistem perwalian negara yang mengharuskan anggota keluarga laki-laki memberi izin kepada seorang wanita untuk belajar di luar negeri, ataupun melakukan perjalanan dan kegiatan lainnya.

Editor:Jamaluddin Idris
Sumber:Merdeka.com
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/