Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
17 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
14 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
23 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
13 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Omzet Parfum Minyeuk Pret Rp300 Juta Per Bulan

Omzet Parfum Minyeuk Pret Rp300 Juta Per Bulan
Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meninjau usaha parfum Minyeuk Pret di Lam Ara
Kamis, 15 Februari 2018 09:40 WIB

BANDA ACEH – Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sangat mengapresiasi keberhasilan wirausahawan muda, Daudy Sukma yang telah mampu menciptakan produk parfum Minyeuk Pret. Nova berharap kreatifitas yang dimiliki Daudy agar ditularkan kepada generasi muda lain di Aceh.

Hal tersebut disampaikan Nova saat mengunjungi lokasi usaha parfum minyeuk pret di Desa Lam Ara, Mibo, Banda Aceh, Rabu (14/02/2017).

“Kita sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Daudy, kita berharap beliau menjadi trainer sehingga akan lahir entrepreneur – entrepreneur lain di Aceh,” kata Nova.

Pemerintah Aceh kata Nova, siap membantu untuk mengembangkan usaha parfum Minyeuk Pret melalui dinas terkait.

 “Ada beberapa hal yang sudah disampaikan kepada kami, seperti meminta dukungan untuk promosi, membantu pengurusan izin BPOM dan mengatasi masalah botol yang saat ini masih diimpor dari Cina,” kata Nova.

Untuk itu, Nova meminta kepada pengusaha parfum Minyeuk Pret agar dapat menyampaikan secara detail rencana pengembangan usahanya sehingga dapat dibantu oleh dinas teknis Kota Banda Aceh dan Provinsi Aceh.

“Kita akan coba bantu baik itu promosi, memberikan intensif mulalui Bank Aceh atau melalui CSR dari BUMN dan lain sebagainya,” ujar Nova.

Nova juga menyampaikan, Pemerintah Aceh saat ini sedang mengambangkan Kawasan Industri Aceh (KIA) yang berlokasi di Desa Ladong, Aceh Besar. Jika sudah diluncurkan, industri seperti parfum Minyeuk Pret dapat direlokasi ke kawasan tersebut.

Sementara itu, pengusaha parfum Minyeuk Pret, Daudi Sukma menyampaikan, produk Minyeuk Pret sudah tersebar di seluruh Indonesia dan juga di luar negeri.

“Alhamdulillah sudah ada 11 karyawan yang bekerja, dan sudah mampu membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar,” kata Daudi.

Saat ini kata Daudy, pabriknya hanya mampu memproduksi 500 botol parfum Minyeuk Pret per hari dengan omzet mencapai Rp300 juta per bulan.

“Permintaan di pasar sekarang melebihi kemampuan produksi pabrik, bahkan kita juga sudah mendapatkan tawaran pemasaran di luar negeri seperti Malaysia, Perancis, dan India,” ujar Daudy

Daudy mengatakan, ada tiga varian aroma parfum Minyeuk Pret yang ada dipasarkan, yaitu Seulanga, Meulue, dan Kopi. Berbagai inovasi untuk menciptakan aroma baru juga terus dilakukan. 

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Aceh, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/