Berdasarkan pantauan dari GoRiau.com, masyarakat masih melakukan aksinya hingga menjelang sore, menuntut PT. Ivo Mas Tunggal memberikan Biaya ganti rugi atas pemakaian lahan leluhur Suku Adat Sakai seluas 6.505,42 Ha dan penggantian hasil lahan sejak 1996 yang ditaksir capai Rp4 triliun.
Belum juga menemukan kesepakatan yang memuaskan, ditengah panasnya cuaca, salah seorang peserta aksi tidak sadarkan diri karena kelelahan. Hal itu memicu reaksi peserta aksi lainnya yang terpancing emosi untuk mendobrak gedung DPRD Riau.
Beberapa masyarakat kemudian turun ketengah jalan dengan rencana memblokade jalan Sudirman didepan DPRD Riau. Namun, akhirnya upaya tersebut berhasil ditertibkan oleh aparat keamanan dan koordinator lapangan yang meminta peserta agar tertib dan mengikuti prosedur aksi yang damai.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Riau Kordias Pasaribu berjanji akan segera memproses aspirasi masyarakat adat ini dengan mengupayakan atau memfasilitasi pertemuan pihak-pihak terkait, diantaranya masyarakat Adat Sakai dan PT Ivo Mas Tunggal, serta lembaga - lembaga terkait terhadap lahan leluhur tersebut.
"Saya mengerti perasaan masyarakat yang tanah leluhurnya terganggu, saya mewakili DPRD Riau berjanji kita akan fasilitasi pertemuan antara pihak yang bersangkutpaut, dan lembaga - lembaga yang berkaitan. Saya minta Masyarakat Suku Sakai tetap percaya dengan kami, tunggu prosesnya dan kita akan segera menyelesaikan masalah ini," sampai Kordias.
Kendati mengaku tidak merasa terpuaskan akan janji ini, namun pihak massa akhirnya menyetujui untuk menunggu DPRD Riau menyelesaikan kasus ini. Massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. ***