Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
13 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
11 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
3
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
12 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
12 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
12 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Umum

Perusahaan Jepang Akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia Berbahan Kayu

Perusahaan Jepang Akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia Berbahan Kayu
Gedung ini nantinya akan digunakan sebagai perkantoran, hotel, dan hunian manusia.(Sumitomo Forestry/BBC Indonesia)
Selasa, 20 Februari 2018 16:40 WIB
TOKYO — Perusahaan Jepang Sumitomo Forestry berencana membangun sebuah gedung pencakar langit tertinggi di dunia yang terbuat dari kayu.

Proyek itu dirancang untuk memperingati ulang tahun ke-350 perusahaan yang akan jatuh pada 2041.

Manajemen perusahaan mengatakan, komposisi bangunan bertingkat 70 itu terdiri dari 10 persen baja, dikombinasikan dengan sekitar 180.000 meter kubik kayu.

Di gedung pencakar langit itu nantinya akan terdapat sekitar 8.000 hunian serta pepohonan dan tanaman di setiap balkonnya.

Gedung itu dilengkapi dengan "penguat struktur tabung," kabel-kabel diagonal pengendali getaran di tengah pilar kayu dan baja setinggi 350 meter yang akan melindungi gedung dari gempa yang biasa terjadi di Tokyo.

Gedung, yang masih disebut dengan nama menara W350 ini, akan digunakan untuk perkantoran, toko, hotel, dan tempat tinggal.

Pembangunan gedung tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar 600 miliar yen atau Rp 76 triliun atau dua kali lipat biaya pembangunan gedung pencakar langit konvensional dengan ukuran yang sama.

Namun, Sumitomo mengatakan, mereka memperkirakan terobosan teknologi akan membuat biaya itu jadi lebih murah sebelum pembangunannya rampung.

Saat ini bangunan kayu tertinggi di dunia adalah apartemen mahasiswa di Vancouver, Kanada, yang menjulang setinggi 53 meter, sebagaimana dicatat harian Guardian.

Editor:Kamal Usandi
Sumber:kompas.com
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/